Ekonomi dan Bisnis

Harga Sembako Masih Stabil Pasca Kenaikan BBM

26
×

Harga Sembako Masih Stabil Pasca Kenaikan BBM

Sebarkan artikel ini

Piru, Dharapos.com
Pasca kenaikan harga BBM bersubsidi oleh Pemerintah Pusat yang diumumkan langsung oleh Presiden Joko Widodo beberapa waktu lalu, tentunya berdampak pada kenaikan  harga kebutuhan pokok terutama sembilan bahan pokok.

Pasar Mardk4
Berbagai kebutuhan pokok

Namun, meski harga BBM telah mengalami kenaikan, namun kondisi harga sembako di Piru, ibukota Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB) masih stabil.

Pantauan media ini, di Pasar Piru, Kecamatan Seram Barat dan Kecamatan Kairatu harga komoditas belum mengalami kenaikan drastis. Hanya, harga daging ayam ras yang mulai mengalami kenaikan.

Sebelumnya, berdasarkan keputusan Presiden Joko Widodo, mulai Selasa tengah malam (18/11) pukul 00.00 WIT harga BBM bersubsidi mengalami kenaikan sebesar 2000 rupiah. Dengan demikian, harga BBM jenis premium naik dari Rp 6500 menjadi Rp 8500 sedangkan solar dari Rp 5500 menjadi Rp 7500.

Terkait keputusan Pempus, sejumlah pedagang daging ayam ras di Pasar Piru dan Kairatu  mengeluhkan kenaikan harga tersebut.

“Sebelum isu itu kenaikan harga BBM, harga jual daging ayam sudah sudah 35 ribu  hingga  45 ribu rupiah per kilogram. Sekarang, harganya sudah mencapai 50 ribu sampai 65 ribu rupiah per kilogram,” ungkap  Nurhayati , seorang pedagang Mie Ayam.

Menurutnya, kemungkinan besar harga daging ayam akan mengalami kenaikan sekitar Rp 10-15 ribu per kilogram.

Pedagang daging ayam lain di Pasar Kairatu, Joko  mengungkapkan sudah sekitar sepekan terakhir harga daging ayam mengalami kenaikan secara bertahap mulai 50 ribu sampai 65 ribu rupiah per kg.

Sementara itu, salah satu petugas SPBU Piru, Rustin mengakui kondisi penjualan pada hari pertama kenaikan BBM ini cenderung sepi tidak seperti hari-hari sebelumnya. Diakuinya, harga dagangan belum naik karena stok barang yang ada di toko-toko masih menggunakan harga lama.

“Ya bisa saja para pedagang menaikkan harga tapi mungkin masih merasa kasihan kepada konsumen, dan takut nantinya barang dagangan tidak laku, bahkan semua pedagang kaki lima di SBB akan segera menaikan harga bahan pokok, tetap sampai sekarang masih kelihatan stabil seperti biasanya,” ujarnya.

(Rudy)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *