Berita Pilihan Redaksi

Ini jawaban Pemkab tentang isu kelangkaan beras di Tanimbar

6
×

Ini jawaban Pemkab tentang isu kelangkaan beras di Tanimbar

Sebarkan artikel ini
WhatsApp%20Image%202023 12 12%20at%2015.21.00
Masyarakat rela antri berjam-jam lamanya untuk membeli beras Bulog di Saumlaki.

Saumlaki, Dharapos.com – Pemerintah daerah Kabupaten Kepulauan Tanimbar mengkalrifikasi beredarnya isu kelangkaan beras di wilayah itu.

Kepala Bidang Ketersediaan dan Rawan Pangan pada Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Kepulauan Tanimbar, Didimus Ranolat menyatakan, stok beras di Saumlaki hingga kini masih tersedia dan dipastikan masih mencukupi kebutuhan masyarakat jelang perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru).

“Beras Bulog saat ini masih sangat tersedia, yang tidak ada adalah beras premium.  Beras premium ini tidak disediakan oleh Perum Bulog tetapi oleh pengusaha,” katanya di Saumlaki, Senin (11/12/2023).

Kepastian ini menyusul langkah koordinasi yang dilakukan dengan pihak Perum Bulog di Saumlaki.

Menurutnya, pihak Bulog telah mengantisipasi ketersediaan beras di akhir tahun dengan melakukan perubahan ketentuan penjualan beras bagi outlet dan masyarakat. 

“Kalau kemarin Bulog jual beras ukuran 50 kg namun sekarang sudah batasi hanya 15 kg per pembeli. Ini kebijakan yang baik untuk membatasi ruang gerak para pihak yang mau mengoplos beras” katanya.

Harga eceran tertinggi (HET) yang diterapkan oleh Bulog adalah  Rp.11.800 per kilogram beras.

m8o0guge
Didimus Ranolat,S.Pi – Kabid Kepala Bidang Ketersediaan dan Rawan Pangan

Didimus mengakui, dalam beberapa hari terakhir terjadi kelangkaan beras premium yang selama ini dipasok oleh sejumlah pengusaha lokal dari luar daerah.

Akibat kelangkaan ini, masyarakat berbondong-bondong memadati gudang beras milik Perum Bulog di Saumlaki yang beralamat di jalan Prof.Dr.Boediono. 

Setelah ditelusuri, penyebab kelangkaan beras premium di Saumlaki merupakan akibat dari terlambatnya proses bongkar muat di pelabuhan laut Saumlaki. 

“Saya kira hanya faktor komunikasi saja yang buruk. Karena ada perlakuan khusus antara kapal tol laut dengan kapal-kapal barang milik sejumlah pengusaha lokal di Saumlaki. Ini kita temukan saat kita investigasi” tambahnya. 

Saat ini masih ada 110 ton beras premium milik distributor Sinar Mas yang belum diturunkan dari atas kapal yang sedang berlabuh di pelabuhan laut Saumlaki.

Pemkab juga telah berkoordinasi dengan distributor Laris Manis untuk mempercepat pendistribusian beras ke agen-agennya untuk dijual kepada masyarakat guna mengatasi kelangkaan beras premium yang sedang terjadi.

Kepada mitranya, Didimus menyarankan agar menerapkan sistem pembelian dengan data KTP, sehingga menghindari pembelian ganda, agar kebutuhan masyarakat bisa tercukupi.

Terpisah, Kepala Gudang Bulog Saumlaki, Ronald Tahilatu mengakui, terjadi peningkatan pembelian beras Bulog dalam beberapa hari terakhir.

“Dalam sehari, kita bisa jual beras hingga 5 ton” katanya.

Mekanisme penjualan beras yang diterapkan adalah setiap pembeli eceran hanya dilayani 15 kilogram, sedangkan fokus penjualan lebih dikerahkan bagi 7 mitra yang tersebar di kota Saumlaki dan beberapa wilayah. 

Ronald memastikan, ketersediaan beras saat ini bisa mencukupi kebutuhan masyarakat hingga beberapa bulan mendatang.

(dp-47).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *