![]() |
Kapolda Maluku & Satgas BKO (foto Arche) |
Ambon,
Kapolda Maluku Brigjen. Polisi Murad Ismail dalam keterangan pers saat selesai upacara penerimaan Satgas BKO Kostrad Subang, Jawa Barat, Kamis (7/8) di Mako Lantamal IX Ambon mengatakan pers maupun masyarakat jangan apriori terhadap kedatangan aparat TNI dari luar Kodam XVI Pattimura.
“Kedatangan Satgas BKO ini adalah untuk membantu aparat kepolisian di wilayah-wilayah yang rawan konflik dan yang sulit dijangkau dengan cepat,” himbaunya.
Hal ini, ungkap Kapolda, karena Maluku sangat luas serta jangkauan dan jarak tempuh sangat sulit sehingga Satgas BKO sangat diperlukan untuk segera ditempatkan juga di daerah-daerah yang terpencil.
Rentang kendali Maluku, kata dia, sangat sulit juga untuk di jangkau dengan cepat, bahkan ada beberapa daerah di Maluku yang tidak bisa di singgahi pesawat sehingga untuk mengamankan wilayah tersebut dengan cepat, harus ditempatkan Satgas BKO.
Sebelumnya, Satuan Tugas BKO dari Batalyon Armed 13/1/Kostrad Subang, Jawa Barat, Kamis (7/08) mulai masuk Ambon untuk ditugaskan dalam menjaga keamanan di Maluku.
Satgas yang berjumlah 500 personil tersebut tiba di Bandara Internasional Pattimura Ambon sekitar pukul 12.00 Wit . Mereka di diterbangkan dengan pesawat Hercules TNI AD dari Markas Yon Armed 13/1/ Kostrad di Cikembar, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.
Ke 500 personil tersebut langsung di pimpin Komandan Batalyon Armed 13/2/1 Kostrad, Mayor ARM. Didik Harmono dan merupakan Satgas di Bawah Komando Operasi (BKO) Kodam XVI/Pattimura.
(dp-25)