![]() |
AIPDA Ever Fasse |
Saumlaki,
Beredarnya informasi pada belakangan ini yang menyatakan sering terjadinya transaksi jual beli Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi secara ilegal di kawasan pelabuhan laut Saumlaki langsung dibantah KP3 setempat.
Komandan Sub Sektor Pelabuhan Saumlaki, AIPDA Ever Fasse saat ditemui Dhara Pos, di ruang kerjanya, belum lama ini, langsung membantahnya dan seraya menjelaskan jika selain optimalisasi pengamanan yang di lakukan, pihak Pertamina Saumlaki juga selama ini telah memperketat pendistribusian BBM ke seluruh agen penyalur di wilayah MTB.
“Saya kira minyak subsidi yang dikeluarkan oleh Depot Pertamina Saumlaki yang didasari oleh loding order itu langsung ke SPBU-SPBU dan tidak mungkin ke kapal-kapal. Dengan begitu, saya pastikan bahwa itu laporan-laporan warga yang tidak jelas,’’ ungkap pria asal Olilit Barat ini sembari memperlihatkan kesiapan para anak buahnya yang sementara berjaga-jaga di wilayah pelabuhan Saumlaki.
Klarifikasi atas laporan warga ini, tambah Fase, juga hendaknya mengklarifikasi rumor yang berkembang selama ini bahwa pihak KP3 Saumlaki dituding sengaja menutup mata dengan penjualan minyak subsidi kepada sejumlah kapal laut yang sandar di dermaga Saumlaki.
‘’Jadi, kapal-kapal ini sesuai aturan, mereka harus menggunakan minyak industri. Memang, ada benarnya juga tudingan warga karena mobil yang dipakai untuk pendistribusian BBM ke kapal adalah mobil milik para pemiliki SPBU di kota Saumlaki. Saya perlu jelaskan bahwa hanya mobil saja yang dipinjamkan tetapi harga BBM adalah harga jenis industri yang di keluarkan oleh pihak Depot Pertamina Saumlaki, dan ini mendapat pengawasan ketat,” tandasnya.
Menurutnya, dirinya sebagai pelindung dan pengayom masyarakat yang ditugaskan atasannya untuk membantu menjaga keamanan di kawasan pelabuhan.
Dan hingga saat ini, pihaknya terus bekerja sama dengan pihak Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Saumlaki untuk melakukan pengawasan terhadap berbagai bentuk kejahatan di wilayah pelabuhan Saumlaki.
Diakuinya, selama 2 tahun ditugaskan untuk mengatur kondisi keamanan di kawasan pelabuhan ini, belum pernah ditemukan adanya penjualan BBM secara ilegal.
Yang terjadi malah sebaliknya, pihaknya terkadang mengeluarkan kebijakan untuk pendisitribusian BBM milik warga masyarakat kecil yang telah bersusah payah datang membeli di Saumlaki dengan harga yang terjangkau ketimbang harga BBM di wilayahnya yang menjulang tinggi dan mencekik leher.
Ditambahkannya, sebelum kebijakan tersebut dikeluarkan, pihaknya telah memeriksa keamanan alat transportasi yang bakal digunakan untuk pendistribusian agar tetap bebas dari bahaya di laut serta adanya pembatasan pendistribusian yang tidak melewati kapasitasi seperti yang telah di jelaskan pihaknya kepada para awak kapal.
‘’Jadi, kalau yang jumlahnya banyak itu bagi mereka yang punya ijin pangkalan. Kalau itu ada maka saya bisa ijinkan, itupun harus dengan kapal yang dipakai khusus untuk BBM tersebut,” ujarnya.(mon)