Politik dan Pemerintahan

Pimpin Tutup Atap Gereja Wetuar, Bupati Malra : Rumah Ibadah Prioritas

16
×

Pimpin Tutup Atap Gereja Wetuar, Bupati Malra : Rumah Ibadah Prioritas

Sebarkan artikel ini

Bupati Hanubun Tutup Atap Gereja Watuar
Bupati M. Thaher Hanubun saat memberikan sambutan


Langgur,
Dharapos.com
– Bupati M. Thaher Hanubun menegaskan pembangunan rumah ibadah
merupakan salah satu prioritas Pemerintah Daerah Maluku Tenggara saat ini.

Selain itu,
pembangunan dilaksanakan dengan mengedepankan budaya Maren atau Gotong Royong.

Hal itu
disampaikannya saat hadir sekaligus didaulat memimpin penutupan atap gedung
Gereja Katolik St. Petrus dan St. Paulus, Watuar Kecamatan Kei Besar Kabupaten
Maluku Tenggara, Selasa (16/11/2021).         

Penutupan atap
ditandai dengan prosesi pemberkatan dan pemasangan atap pertama oleh Bupati didampingi
pastor serta pimpinan dan anggota DPRD.

“Budaya
maren adalah kebiasaan adat istiadat kita yang tidak boleh tergeser, kita harus
mempertahankannya. Ketika saya dan Wakil Bupati dilantik, saya mencoba
membangkitkan budaya ini,” ungkap Bupati.

Langkah ini
kemudian dimulai dari semua OPD baik pimpinan Eselon II, III dan staf pergi ke
Gereja dan Masjid seperti di Gereja Katolik Kolser, Gereja Protestan Ohoiseb
dan Ohoidertawun, dan juga Masjid Mastur lama, untuk bekerja atau maren bersama
membangunnya.

“Itu
menunjukan kita bukan siapa-siapa, mungkin kita punya ada sedikit, semangat dan
lainnya, namun ketika menjadi jadi satu maka semuanya dapat terlaksana dengan
baik,” bebernya.

Gereja St.
Petrus dan St. Paulus ini berdiri jika tanpa dukungan semua pihak maka itu
tidak mungkin.

“Jika kita
harap orang Watuar sendiri itu mungkin juga akan berdiri, tapi tentunya butuh
proses yang lama. Namun bagi saya, saya sendiri tidak menginginkan pendirian
rumah ibadah ini memakan waktu bertahun-tahun, setelah peletakan batu pertama. Jangan
lagi kita tunggu sampai puluhan tahun kedepan lagi baru kita resmikan,” cetusnya.

Bupati kemudian
mengingatkan betapa pentingnya membangun gereja.

“Kenapa kita
harus membangun gereja, karena kita percaya Gereja bukan hanya sekedar tempat
berkumpul untuk beribadah, terlebih tempat dimana Tuhan tinggal dan bersemayam,
tetapi Gereja sesungguhnya adalah diri setiap orang,” tegasnya mengingatkan.

Diakui
Bupati, Gereja ini pada tahun kemarin saat peletakkan batu pertama telah
dibantu oleh Pemda dan kini telah pada penutupan atap Gereja.

“Semoga
dapat ditahbiskan atau diresmikan sesuai dengan rencana yakni pada 2022. Saya
bekerja semaksimal mungkin, saya punya kasih, saya punya “fanganan”
untuk semua tidak membeda-bedakan, Islam Kristen, Kei Kecil ataupun Kei Besar,”
tandasnya.

Tak lupa
Bupati mengingatkan, hargailah setiap orang dalam pembangunan Gereja atau
Masjid.

“Batu
sekecil apapun yang dia bawa dengan tulus dan ikhlas untuk membangun rumah Tuhan,
maka terima dan hargailah itu,” pintanya.

(dp-52)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *