Nasional

PWI Pusat – Universitas Mercu Buana MoU Tingkatkan Literasi Digital dan Perangi Hoax

4
×

PWI Pusat – Universitas Mercu Buana MoU Tingkatkan Literasi Digital dan Perangi Hoax

Sebarkan artikel ini

PWI Pusat Univ Mercu Buana MoU


Jakarta, Dharapos.com
– PWI Pusat dan Universitas Mercu
Buana sepakat menjalin  kerjasama untuk
memberantas hoaks sebagai salah satu wujud Tri Dharma Perguruan Tinggi.

MoU kerjasama PWI Pusat dan Universitas Mercu Buana
ditandatangani Ketua Umum PWI Pusat Hendry Ch Bangun dan Rektor Universitas Mercu
Buana Prof. Dr. Andi Andriansyah, M. Eng.

Sedangkan kerjasama khusus anti hoaks MoA (Memori of
Agreement) ditandatangani Koordinator Satgas Anti Hoax PWI Pusat Muhammad Iqbal
Irsyad dan Kepala Biro Humas  Universitas
Mercu Buana Dr. Ira Purwitasari, S. Sos., M. Ikom.

Hadir dalam acara tersebut, Sekjen PWI Pusat Sayid
Iskandarsyah, Wakil Sekjen PWI Pusat Raja Parlindungan Pane, Ketua IKWI Dr.
Andi Dasmawati dan Wakil Rektor 3 
Universitas Mercu Buana Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama Dr. Ariani
Kusumo Wardhani, M. Ds.,CS.

Ketua Umum PWI Pusat, Hendry Ch Bangun mengatakan, MoU ini
merupakan langkah awal yang penting dalam membangun  sumber daya manusia yang diperlukan dalam
membantu mengidentifikasi, memeriksa, dan menyebarkan informasi yang akurat
kepada publik.

Melalui MoU ini, 
tambahnya, PWI Pusat dan Universitas Mercu Buana dapat saling berbagi
pengetahuan dan pengalaman, serta mengadakan kegiatan bersama untuk
meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya literasi digital,
penggunaan media sosial yang bertanggung jawab, dan kemampuan untuk mengenali
dan menghindari penyebaran berita palsu.

“Ini adalah inisiatif yang sangat baik dalam memerangi
penyebaran informasi yang tidak benar di era digital saat ini. Semoga kerjasama
antara PWI Pusat dan Universitas Mercu Buana dapat memberikan dampak positif
sekaligus membantu mengurangi efek negatif penyebaran hoax,” ujar Hendry.

Kerjasama dalam pemberantasan hoax sangat penting, terutama
menjelang Pemilu 2024, baik pemilihan presiden, 
pemilihan legislatif anggota DPR dan DPRD tingkat 1 dan 2.

Pemilu merupakan proses demokrasi yang penting di Indonesia,
dan penyebaran hoaks dapat memiliki dampak yang merugikan, baik bagi pemilih
maupun bagi calon yang bersaing.

Dalam konteks ini, kerjasama antara PWI Pusat dan Universitas
Mercu Buana dalam MoU Pemberantasan Anti Hoax dapat berperan penting. Keduanya
dapat bekerja sama untuk mengedukasi masyarakat dalam memfilter dan
memverifikasi informasi yang mereka terima. Hal ini penting agar masyarakat
dapat mengambil keputusan yang tepat berdasarkan fakta yang akurat dan tidak
terpengaruh oleh hoaks.

PWI Pusat Univ Mercu Buana MoU2

PWI Pusat dan Universitas Mercu Buana juga dapat berperan
dalam melatih atau menyediakan pelatihan untuk jurnalis, mahasiswa, dan calon
anggota DPR dan DPRD tentang etika jurnalistik, penulisan berita yang objektif,
serta pencegahan penyebaran hoax.

Dengan adanya kerjasama yang erat antara PWI Pusat,
Universitas Mercu Buana, serta pemerintah dan elemen masyarakat lainnya,
diharapkan pelaksanaan pemilu dapat berjalan dengan baik dan mendapatkan
partisipasi yang tinggi dari masyarakat untuk memilih calon berdasarkan
informasi yang akurat dan terverifikasi.

Rektor Universitas Mercu Buana, Prof Dr. Andi Andriansyah,
menyambut baik MoU ini. Universitas Mercu Buana, katanya, siap bekerja sama dan
berkolaborasi dalam mewujudkan pemberantasan hoax.

Andi menambahkan bahwa saat ini perkembangan kecerdasan
buatan (KB) telah memungkinkan tersebarnya deepfake video, yaitu video (palsu)
hasil rekayasa kecerdasan buatan yang menghasilkan gambar dan suara yang
terlihat  dan terdengar asli. “Sehingga
akan sangat sulit bagi orang awam untuk membedakan apakah video ini asli atau
hoax. Situasi ini akan menjadi sangat berbahaya jika tidak kita sikapi dengan
upaya pemberantasan hoax,” ujar Profesor peneliti Robot Humanoid ini.

Andi memastikan dengan keterlibatan Universitas Mercu Buana
dalam upaya ini, akan meningkatkan akses terhadap sumber daya akademik dan
penelitian yang dapat sangat berguna dalam mengidentifikasi dan memerangi
penyebaran berita palsu. Universitas Mercu Buana dapat menyumbangkan keahlian
dan pengetahuan akademiknya untuk membantu dalam menyusun strategi
pemberantasan hoax yang lebih efektif.

“Kami percaya kerjasama ini akan memiliki dampak
positif dalam menjaga integritas dan kualitas informasi yang dikonsumsi  masyarakat terutama dalam menghadapi Pemilu
Serentak 2024.**

PWI

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *