Ambon, Dharapos.com – Tanggal 28 Otober 2022 menjadi hari
yang begitu spesial bagi organisasi Pemuda Pancasila (PP).
Karena tepat pada tanggal itu, organisasi tersebut merayakan
hari jadinya yang ke 63 tahun bersamaan dengan peringatan Hari Sumpah Pemuda ke
94 Tahun yang jatuh pada waktu yang sama.
Kaitannya dengan itu, Majelis Pimpinan Wilayah Pemuda
Pancasila (MPW PP) Provinsi Maluku berkesempatan menggelar perayaannya dengan
mengambil tempat di Cafe Cerita Ambon.
Momen perayaan kali ini berlangsung spesial karena diisi dengan
berbagai kegiatan yang bersentuhan langsung dengan masyarakat.
Ketua MPW PP Maluku Bisri Latuconsina mengakui perayaan kali
ini dilakukan dalam kegiatan-kegiatan yang menyentuh langsung ke masyarakat.
“Jadi sebelum acara puncak pada hari Jumat, MPW PP Maluku
dan MPC PP Kota Ambon telah melakukan road show dengan memberikan santunan di beberapa
lokasi berupa bantuan sembilan bahan pokok untuk kebutuhan anak panti,” akuinya.
Diantaranya, Panti Asuhan Caleb House Kayu Tiga, Panti Asuhan
Santa Maria Ahuru dan Pondok Pesantren Yayasan Madinah di Wara.
Kegiatan tersebut diikuti puluhan anggota MPW PP dan MPC PP
Kota Ambon.
Seusai road show berlanjut acara puncak yang berlangsung di Cerita
Cafe dengan mengangkat tema “Adat Dan Budaya Maluku Dalam Mengimplementasi
Pancasila”.
Latucosina yang didampingi Sekretaris MPW PP Maluku Petrus
Tipawahel mengatakan saat terpilih sebagai Ketua dan Sekretaris, keduanya terus
melakukan konsolidasi untuk bagaimana bisa bersinergi dengan Pemerintah daerah
dalam membangun wilayah itu.
Pria yang akrab disapa dengan panggilan Boy ini juga
menyampaikan bahwa tidak ada kata tidak kritis terhadap Pemerintahan Gubernur Maluku
Murad Ismail yang di nobatkan sebagai Anggota Kehormatan PP dan Wakil Gubernur Barnabas
Orno sebagai Ketua MPO PP.
“Kita tetap akan bersinergi tetapi salah tetap kita benahi
dan tetap kita berikan masukan untuk kemajuan Maluku menuju SDM yang unggul dan
pembangunan demi kesejatraan rakyat Maluku secara menyeluruh,” tegasnya.
Lanjut Boy, bahwa pada 28 Oktober 1928 lalu, semua pemuda
bersatu dan bersumpah bertanah air satu, berbangsa satu dan berbahasa satu
bahasa Indonesia telah menjadi motor pergerakan kemerdekaan Indonesia.
“Untuk itu, mari kita bersatu dan menjaga persatuan dan
kesatuan serta keamanan yang ada di Maluku. Dan bersama-sama memberikan
kontribusi positif dan rasa aman, serta mensejahterakan masyarakat di daerah ini,”
pungkasnya.
(dp-52)