Daerah

Sambut HUT TNI Ke 69, Danramil Kei Besar Gelar Lomba Tradisional

28
×

Sambut HUT TNI Ke 69, Danramil Kei Besar Gelar Lomba Tradisional

Sebarkan artikel ini
Elat,
Menyambut peringatan HUT Tentara Nasional Indonesia ke 69, pada 5 Oktober mendatang, Komando Rayon Militer Kei Besar bakal menggelar lomba yang menampilkan kearifan lokal budaya Kei di semua Kecamatan di Kei Besar.

Adat kei3
Tarian Adat Kei (foto Vox Populi)

Beberapa kegiatan lomba yang menampilkan kearifan local budaya Kei di antaranya pelaksanaan lomba dayung sampan komo pria dan wanita, tarian dan nyanyian adat, keragaman makanan lokal mendapat respon positif dari berbagai elemen warga masyarakat Kei Besar.

Selain itu, Koramil Kei Besar juga akan melaksanakan pameran mini yang menampilkan kerajinan tangan masyarakat Kei Besar serta mempromosikan potensi -potensi wisata Kei Besar di antaranya pintu Matahari, air terjun, lokasi Gunung Dab dan wisata bawah laut kei besar melalui tim Diving.

Salah satu budayawan asal Kei, Drs. Muhamad Isah Odar, M.Si ketika di temui di kediamannya di Desa Wakol, Minggu (31/8) menyatakan apresiasinya terhadap apa yang akan dilakukan Danramil Kei Besar dan jajarannya.

“Kami sangat mengapresiasi dan menyampaikan rasa terima kasih kami kepada Danramil Kei Besar, Kapten Imam Santosa dan jajarannya yang sudah memberikan pikiran positif dalam mengingatkan masyarakat kei untuk kembali menggali budaya dan kearifan lokal,” tandasnya.

Odar mengungkapkan kegiatan yang akan di laksanakan harus di dukung oleh Pemerintah Daerah karena ini merupakan momen dan peluang yang harus di tangkap oleh pemangku adat dalam menata kembali kehidupan masyarakat Kei kedepan.

Dijelaskannya, wilayah Kei merupakan daerah adat yang memiliki budaya yang sangat lengkap karena mempunyai adat yang mengatur tentang hubungan manusia dengan manusia, manusia dengan alam, kebersamaan, persaudaraan, dan gotong royong.

“Namun, kita akui bahwa budaya ini mulai merosot karena minimnya kegiatan yang mengingatkan kita dalam kaitanya dengan budaya dan kearifan lokal yang ada di Kei. Karena itu, kearifan lokal harus kembali di perkenalkan karena hal itu bertumbuh dan berkembang bersama masyarakat “ jelas Odar.

Olehnya itu, dirinya berharap Pemda Maluku Tenggara dan Kota Tual harus bisa menangkap momen yang akan dilaksanakan di Elat nanti.

“Karena yang mengatur tentang kehidupan tatanan sosial masyarakat di Kei hanya melalui adat karena adat dan budaya di Kei mempunyai konsep yaitu sikap dan perbuatan serta gagasan, sikap dan perbuatan bisa dalam bentuk tarian adat sedangkan gagasan memperkenalkan kita dengan filosofih Ain Ni Ain, Manut Ain Mehe Tilur Fuut Ain Mehe Ngiffun,” pungkasnya. (iwn)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *