Adanya isu-isu terhadap Kepala Sekolah SMU Negeri 2 Kei Kecil terkait masalah pengelolaan anggaran yang mana dirinya dituding bekerja sama atau kongkalikong dengan bendahara untuk menyelewengkan anggaran yang diperuntukkan bagi sekolah tsersebut enggan ditanggapi yang bersangkutan.
![]() |
Zeth Sangopnuan, S.Pd, Ma.Pd |
“Saya tidak mau menanggapi tudingan tersebut karena isu-isu seperti ini sengaja mau menghancurkan keakraban kepala sekolah dengan staf dan juga siswa siswi,” ujar Kepala Sekolah SMU Negeri 2 Kei Kecil, Zeth Sangopnuan, S.Pd, Ma.Pd kepada Dhara Pos, saat ditemui diruang kerjanya, Rabu (4/12).
Menurutnya, dirinya selalu tegas kepada bendahara dalam mempertanggunjawabkan keuangan sekolah agar di kemudian hari apabila dilakukan pemeriksaan oleh tim investigasi baik dari Inspektorat Daerah atau BPKP Maluku tidak ditemukan adanya kerugian negara.
“Saya merasa tidak perlu menanggapi tudingan yang sengaja mau merusak nama baik Dinas Pendidikan maupun nama baik Pemerintah Daerah sekaligus saya sendiri sebagai kepala sekolah,” ujarnya.
Dikatakannya, bahwa sejak dirinya di angkat sebagai kepala sekolah menjelang 4 tahun ini, institusi pendidikan yang dipimpinnya tidak pernah bermasalah dalam hal pengelolaan keuangan sekolah.
“Belum pernah tim investigasi baik dari Inspektorat Daerah maupun BPKP Maluku menyatakan bahwa SMA Negeri 2 Kei Kecil terindikasi merugikan negara malahan mengenai pertanggungjawaban pun juga diperhitungkan,” tegas Songupnuan.
Sementara itu, terkait proses pelayanan pendidikan disekolah khususnya tingkat dan mutu kedisiplinan yang ditekankan pihak sekolah terhadap staf guru maupun siswa/i sangat tinggi, terutama dalam hal penertiban pada saat masuk sekolah.
“Saya siap untuk meningkatkan pembangunan dan pendidikan sekaligus kesejahteraan siswa siswi dan staf guru. Saya tidak pernah membuat kekecewaan atau keresahan terhadap mereka,” tegasnya.
Untuk itu, dirinya selalu membuka ruang kepada staf agar saling bertukar pikiran guna membangkitkan semangat siswa/siswi agar tidak mudah dipengaruhi oleh teman-teman lain atau oknum-oknum yang sengaja mengadu domba sehingga terlibat dalam tawuran antara sekolah.
“Sejak 1 tahun belakangan ini, siswa/i tidak pernah lagi membuat onar kepada pelajar dari sekolah lain, karena setiap menit dan jamnya petugas sekolah selalu mengawasi mereka,” tandasnya.(obm)