Utama

SKK Migas Wilayah Pamalu Selenggarakan Media Gathering Di Sorong

16
×

SKK Migas Wilayah Pamalu Selenggarakan Media Gathering Di Sorong

Sebarkan artikel ini
SKK Migas 1
Seluruh peserta Media Gathering dan FGD
berpose bersama

Sorong, Dharapos.com
Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) melalui Perwakilan SKK Migas Wilayah Papua-Maluku (Pamalu) dan Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS), menyelenggarakan kegiatan Media Gathering dan Focus Group Discussion (FGD).

Disamping itu, dilakukan kunjungan lapangan dengan media lokal se- Papua dan Maluku, baik media cetak maupun media elektronik, semenjak tanggal 17 hingga 18 September 2015 di kota Sorong Provinsi Papua Barat.

Kegiatan tersebut dalam rangka membina hubungan baik dengan para pemangku kepentingan (stakeholder) di wilayah Maluku dan Papua, dan sekaligus dapat memberikan gambaran tentang kegiatan hulu migas secara komprehensif dari kegiatan Eksplorasi hingga ke eksploitasi atau produksi.

Kepala Perwakilan SKK Migas Wilayah Papua dan Maluku, Enrico CP. Ngantung saat membuka dengan resmi acara Media Gathering bertempat di hotel Belagri Jumat (18/9) mengatakan keberadaan  aktifitas migas harus didukung karena dalam jangka panjang akan menghasilkan manfaat  bagi mayarakat, daerah dan bangsa.

Untuk itu, pekerja media harus mengerti karakteristik industri migas sehingga tidak terjebak dalam memberikan ekspektasi berlebihan kepada masyarakat.

“Kami berharap, media harus mampu menjadi sarana edukasi yang tepat terkait manfaat industri migas bagi perkembangan daerah, dan kontribusinya untuk Negara,” imbuhnya.

Sejumlah materi yang disajikan dalam kegiatan Media Gathering tersebut seperti: Mencari format relasi bisnis migas dengan masyarakat adat, dan hak ulayat, yang disampakan oleh Agus Suryono- Advisor Vice Presiden Bisnis support Inpex; Mengenal dan memahami industry migas secara menyeluruh dan sistem kontrak Kerjasama, yang disampaikan oleh Kepala Sub Bagian Komunikasi dan Protokol SKK Migas – Zudaldi Rafdi; dan Peranan pers mengelola ekspetasi masyarakat dalam kegiatan industri hulu migas, yang disampaikan oleh Alex Ginting – Managing Editor Petromindo.com.

Dalam pemaparan materinya, Alex Ginting mengatakan media massa berfungsi sebagai media komunikasi yang memberikan informasi kepada masyarakat dalam bentuk berita yang edukatif dan mengandung nilai dan norma tertentu dalam masyarakat dengan tetap memainkan peranannya sebagai kontrol sosial sebagaimana diatur dalam undang-Undang nomor 40 tahun 1999 tentang Pers, maupun undang-undang Penyiaran.

Untuk itu, media seyogyanya dapat mendukung kegiatan industri hulu migas dengan pertimbangan bahwa industri migas dapat memberikan manfaat kepada masyarakat setempat dalam bentuk adanya aliran dana bagi hasil apabila terjadi produksi migas, efek multiplier ekonomi, penyerapan tenaga kerja dan peningkatan kualitas SDM, kemungkinan timbulnya industri baru yang berbasis minyak dan gas serta efek pembangunan infrastruktur.

“Namun terkadang, dalam beberapa kasus di daerah lain, media terkadang berperan negatif, yakni seperti  pemberitaan ekspektasi yang berlebihan, pemberitaan tentang perusahaan asing yang mengeruk kekayaan alam Indonesia, dan juga ikut memanaskan suasana,” tuturnya.

Untuk itu, dia berharap agar awak media harus mengerti karakteristik industri migas sehingga tidak terjebak dalam memberikan ekspektasi berlebihan kepada masyarakat dan juga harus mampu menjadi sarana edukatif, sebagaimana tuntutan UU Pers.

Sementara dalam FGD, peserta yang terdiri dari perwakilan media massa se – Maluku dan Papua seperti: Dhara Pos, Tribun Maluku, MTB News, RRI Sorong, Cendrawasi Pos, Teropong Sorong News, Nurani Maluku, Siwalima, Ambon Ekspres, Kabar Timur, Harian Rakyat Maluku, Suara Maluku, RRI Bula, Maluku Ekspose, Radar Sorong, Sorong Pos, Papua Barat Pos, Tabura Pos, Media Papua, dan CWM Chanel TV.

Seluruh perwakilan media ini dibagi dalam kelompok masing – masing bersama dengan para narasumber dari KKKS wilayah Pamalu seperti: PetroChina dan JOB-PPS membahas topic CSR, PT. Pertamina EP aset 5 membahas topik dana bagi hasil, Topik Local content atau kandungan lokal dibahas oleh BP Indonesia dan Genting Oil, Topik Lingkungan yang dibahas oleh CITIC Seram Energy dan Kalrez Petroleum, serta Topik Participanting Interest yang dibahas oleh INPEX.

INPEX sendiri adalah salah satu perusahaan migas asal Jepang yang telah beroperasi hampir 50 tahun di Indonesia dengan 41 Proyek Migas, dan saat ini berpartisipasi dalam 10 blok migas yang mencakup kegiatan eksplorasi, pengembangan dan produksi.

Saat ini INPEX sementara mengembangkan lapangan gas abadi di blok Masela, yang terletak dilepas pantai yaitu di laut Arafura (kurang lebih 140-an km dari bibir pantai kota Saumlaki di Kabupaten Maluku Tenggara Barat, Provinsi Maluku-Red).

Dari FGD yang dilakukan, lahir sejumlah rekomendasi yang perlu dilaksanakan oleh Pemerintah seperti kelompok Local Content merekomendasikan untuk perlu adanya keterbukaan informasi antara Pemerintah dalam hal ini SKK Migas dengan masyarakat,  dan juga pihak KKKS dengan dengan masyarakat terkait pelaksanaan kegiatan usaha hulu migas.

Selain itu, mendorong perlu adanya sosialisasi pada semua tingkatan tentang pelaksanaan kegiatan hulu migas dan dalam hal pendidikan serta perlu adanya peningkatan secara berkelanjutan pemberian beasiswa dan kegiatan edukatif lainnya bagi masyarakat yang berada di wilayah yang mendapatkan dampak langsung dari kehadiran aktifitas hulu migas.

Disisi lain, Pemerintah perlu melakukan keseragaman peraturan tentang kandungan lokal yang perlu dilakukan oleh perusahaan hulu migas, sebagaimana regulasi yang berlaku serta mendorong dibukanya entitas privat maupun negeri seperti BUMD agar secara bersama-sama bisa mengambil peran bisnis migas untuk keuntungan dan kesejahteraan masyarakat.

Terhadap peran media, rekomendasi yang disampaikan oleh kelompok ini yakni perlu adanya pemahaman dasar tentang migas, serta perlu adanya peningkatan kontrol media terhadap penyaluran dana bagi hasil di masyarakat.

Sementara itu, para awak media juga di ajak untuk berkunjung langsung ke lokasi PetroChina International Bermuda Ltd, sekaligus memantau Kasim Marine Terminal.

Selama di lokasi tersebut, peserta memperoleh penjelasan di lapangan soal proses pengeboran hingga produksi dan pemisahan minyak mentah dari kandungan air hingga proses pemisahan menjadi gas, minyak tanah, solar, bensin dan lain-lain.


(dp-18)


Foto-foto lainnya :


SKK Migas2

SKK Migas3



SKK Migas4



SKK Migas5



SKK Migas6



SKK Migas 8


Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *