![]() |
Hery Dosinaen |
Papua, Dhara Pos.com
Sekretaris Daerah Provinsi Papua, Hery Dosinaen, S.IP mengatakan, saat ini Gubernur Lukas Enembe telah menugaskan Asisten I Bidang Pemerintahan Setda Provinsi Papua, Doren Wakerkwa selaku staf Gubernur Papua untuk menyelesaikan masalah yang melibatkan mahasiswa asal Papua dengan warga kelurahan Tataaran, kecamatan Tondano Selatan, kabupaten Minahasa, Sulawesi Utara, beberapa waktu lalu.
“Saat ini ada lebih kurang 6000 mahasiswa asal Papua di Sulawesi Utara, sehingga terkait kejadian itu, Gubernur telah memerintahkan Asisten I untuk berkunjung ke Manado guna melihat situasi dan kondisi disana sekaligus kami akan berkoordinasi dengan Papua Barat, mengingat mahasiswa yang ada disana bukan hanya dari Provinsi Papua saja,” terangnya kepada wartawan, di Jayapura, Papua, Selasa (11/11).
Kedatangan Asisten I di Manado, ungkap Sekda, adalah untuk melihat langsung kondisi sebenarnya, sehingga ada langkah-langkah lebih lanjut untuk diambil. Namun yang jelas situasi saat ini sudah kondusif.
“Kondisi disana sudah kondusif. Pasalnya, Pemerintah Sulawesi Utara bersama aparatnya telah menangani dengan baik. Mudah-mudahan tidak ada lagi gesekan-gesekan yang tidak kami inginkan bersama,” harapnya.
Pasca konflik antara mahasiswa Papua dengan warga kelurahan Tataaran, puluhan mahasiswa Papua merasa tidak aman dan mulai meninggalkan kota studi Tondano.
“Ada beberapa yang sudah pulang. Mahasiswa dari Kabupaten Raja Empat dan Serui,” kata Yanowarius Lagowan, salah satu mahasiswa Papua, saat dihubungi via telepon selulernya dari Tondano, Sulawesi Utara, Kamis (30/10).
Sementara itu, Ketua Mahasiswa Papua, kota Studi Tondano Minahasa, Jemto Tabo membenarkan soal adanya mahasiswa Papua yang telah meninggalkan Manado.
“Sebagian kecil mahasiswa di Tondano sudah pulang,” bebernya.
Lebih lanjut, desak Tabo, Gubernur Papua dan Papua Barat harus datang ke Manado untuk menyelesaikan masalah dan memberikan jaminan keqmanan bagi mahasiswa yang masih bertahan di Manado.
“Kami tidak kuliah dua minggu ini, dengan alasan keamanan dan kami minta kedua Gubernur hadir menyelesaikan persoalan,” desaknya.
(Piet)