Hukum dan Kriminal

FORKOT Tual-Malra Desak Kejagung RI Tuntaskan Korupsi Dana Abadi

16
×

FORKOT Tual-Malra Desak Kejagung RI Tuntaskan Korupsi Dana Abadi

Sebarkan artikel ini
Langgur, 
Belum tuntasnya penanganan kasus penyelewengan Dana Abadi Maluku Tenggara 2009 – 2010 oleh Kejaksaan Agung RI yang telah memasuki tahun ke lima terus mendapat desakan dari berbagai pihak.

Demo Forkot 2
Aksi Demo Forkot Tual- Malra

Salah satunya dari organisasi Forum Kota (Forkot) Tual – Malra yang menyampaikan pernyataan sikapnya dalam aksi demo yang berlangsung didepan Kantor Bupati Maluku Tenggara, Langgur, Senin (26/5).

Ketua Umum Forkot Tual – Malra, Gabriel Betaubun, dalam pernyatan sikapnya, menyatakan keresahannya terkait belum tuntasnya penanganan kasus penyelewengan Dana abadi Malra.

“Data yang telah dimiliki Kejagung RI dan Kejati Maluku sudah cukup jelas. Begitupun Tapi anehnya, sejak 2009-2010 sampai detik ini belum ada penetapan tersangka dalam kasus ini, ini kan mustahil,” kecamnya.

Apalagi, lanjut dia, beberapa waktu lalu pihak Kejagung RI telah memanggil mantan Bupati Malra, Herman Adrian Koedoeboen, SH dan beberapa mantan pejabat lainnya untuk dimintai keterangan soal kasus penyelewengan Dana Abadi tersebut.

Kemudian, pada 21 April lalu, telah dipanggil 17 orang untuk diperiksa di Kejati Maluku baik dari SKPD Pemkab Malra, sejumlah tokoh Adat dan pengusaha.

Namun, yang dikuatirkan Betaubun, pihak Kejagung RI maupun Kejati Maluku hanya memanfaatkan kasus penyelewengan uang rakyat ini sebagai lahan bisnis karena sudah beberapa tahun ini kasus tersebut terkatung-katung.

“Makanya, kami meminta aparat Kejagung RI maupun jajarannya di daerah untuk bekerja secara profesional,” tudingnya.

Dijelaskannya, perjalanan era reformasi hingga saat ini sudah memasuki tahun ke 15 pasca 32 tahun era pemerintahan orde baru yang telah meninggalkan budaya Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN).
Oleh karena itu, dengan semangat reformasi, dirinya mengajak semua pihak untuk memberantas KKN khususnya Korupsi di negeri beradat ini.

“Kenapa saya katakan demikian? Karena berkaitan dengan kasus korupsi Dana Abadi yang jelas-jelas bunyinya milyaran rupiah  namun faktanya hingga detik ini, sudah sampai ditingkat mana, tidak pernah ada kejelasannya,” tandasnya.(obm)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *