Peringatan (Warning) yang dikeluarkan BMKG untuk mengantisipasi gelombang
tinggi yang terjadi di laut Maluku sangat berpengaruh dalam keselamatan
transportasi laut di Maluku, demikian disampaikan Ali Ibrahim, kepala Kantor
Kesyahbandaran dan otoritas pelabuhan (KSOP) Kelas I ambon kepada pers di ruang
kerjanya, rabu (15/1).
tinggi yang terjadi di laut Maluku sangat berpengaruh dalam keselamatan
transportasi laut di Maluku, demikian disampaikan Ali Ibrahim, kepala Kantor
Kesyahbandaran dan otoritas pelabuhan (KSOP) Kelas I ambon kepada pers di ruang
kerjanya, rabu (15/1).
“Saya sebagai kuasa penguna
anggaran bagi kapal perintis, merasa warning
yang dikeluarkan tersebut sangat berpengaruh sekali,” ungkap Ibrahim
anggaran bagi kapal perintis, merasa warning
yang dikeluarkan tersebut sangat berpengaruh sekali,” ungkap Ibrahim
Diakuinya, kondisi laut Maluku saat
ini dalam kondisi rawan, dimana gelombang yang ada di perairan Maluku mencapai
3 – 4 meter. Hal ini sesuai hasil monitoring dan mudah-mudahan hari jumat cuaca sudah mulai
membaik.
ini dalam kondisi rawan, dimana gelombang yang ada di perairan Maluku mencapai
3 – 4 meter. Hal ini sesuai hasil monitoring dan mudah-mudahan hari jumat cuaca sudah mulai
membaik.
Dijelaskan Ibrahim, untuk kondisi
perairan Ambon dan sekitarnya saat ini sudah semakin baik, Namun untuk Perairan
Maluku Barat Daya (MBD) saat ini masih terjadi angin topan dengan kecepatan 30 knot
dan gelombang mencapai 4-6 meter. “Untuk Kapal dibawah 1200 GT sementara
ini kita tidak mengizinkan untuk melakukan pelayaran,”pungkasnya.
perairan Ambon dan sekitarnya saat ini sudah semakin baik, Namun untuk Perairan
Maluku Barat Daya (MBD) saat ini masih terjadi angin topan dengan kecepatan 30 knot
dan gelombang mencapai 4-6 meter. “Untuk Kapal dibawah 1200 GT sementara
ini kita tidak mengizinkan untuk melakukan pelayaran,”pungkasnya.
Dirinya menghimbau kepada masyarakat
terutama perusahaan pelayaran untuk tidak memaksakan kehendak, karena kalau
sampai melanggar maka tentu dampak yang akan dihadapi akan lebih besar. Seperti
yang diberitakan sebelumnya, dari data BMKG Ambon mengungkapkan gelombang yang
terjadi di laut Maluku mencapai 2 – 3 meter dalam hal ini perairan Ambon,
perairan Geser, selat Manipa, laut Buru, laut Banda, perairan Kai, laut Aru, perairan
Tanimbar, perairan Maluku Tenggara Barat (MTB), perairan Maluku Barat Daya
(MBD) dan laut Arafura mencapai 2 – 3 meter.
terutama perusahaan pelayaran untuk tidak memaksakan kehendak, karena kalau
sampai melanggar maka tentu dampak yang akan dihadapi akan lebih besar. Seperti
yang diberitakan sebelumnya, dari data BMKG Ambon mengungkapkan gelombang yang
terjadi di laut Maluku mencapai 2 – 3 meter dalam hal ini perairan Ambon,
perairan Geser, selat Manipa, laut Buru, laut Banda, perairan Kai, laut Aru, perairan
Tanimbar, perairan Maluku Tenggara Barat (MTB), perairan Maluku Barat Daya
(MBD) dan laut Arafura mencapai 2 – 3 meter.
Selain itu, lanjut Ibrahim, angin
kencang 30 KM/jam yang berpeluang terjadi di pulau Ambon, pulau Geser, Pulau
Banda, Kepulauan Aru, Maluku Tenggara, MTB, MBD. Sedangkan Kondisi cuaca
umumnya Berawan – Hujan. Peluang hujan ringan – sedang pada skala lokal terjadi
di Pulau Ambon, Pulau Seram, Pulau Geser, Pulau Buru, Pulau Banda, Kepulauan Kai,
Kepulauan Aru, Kepulauan Tanimbar, Pulau Kisar.
kencang 30 KM/jam yang berpeluang terjadi di pulau Ambon, pulau Geser, Pulau
Banda, Kepulauan Aru, Maluku Tenggara, MTB, MBD. Sedangkan Kondisi cuaca
umumnya Berawan – Hujan. Peluang hujan ringan – sedang pada skala lokal terjadi
di Pulau Ambon, Pulau Seram, Pulau Geser, Pulau Buru, Pulau Banda, Kepulauan Kai,
Kepulauan Aru, Kepulauan Tanimbar, Pulau Kisar.
Sementara itu, kepala stasiun BMKG
Ambon, George Mahubesi di tempat terpisah menegaskan guna mengantisipasi hal
tersebut, pihak BMKG kemudian mengeluarkan peringatan dini.
Ambon, George Mahubesi di tempat terpisah menegaskan guna mengantisipasi hal
tersebut, pihak BMKG kemudian mengeluarkan peringatan dini.
Dijelaskan Mahubesi, cuaca tersebut
terjadi karena adanya aktivitas tekanan rendah di sekitar kepulauan tanimbar di
Australia bagian utara. Dari hal tersebut kemudian masa udara bergerak ke
tekanan rendah, yang disebabkan penumpukan awan dari Tanimbar, Banda sampai ke Ambon.
terjadi karena adanya aktivitas tekanan rendah di sekitar kepulauan tanimbar di
Australia bagian utara. Dari hal tersebut kemudian masa udara bergerak ke
tekanan rendah, yang disebabkan penumpukan awan dari Tanimbar, Banda sampai ke Ambon.
Menurut Mahubesi, penumpukan awan
ini menimbulkan cardibarfo
(comulolimbus) yang mengakibatkan hujan dan angin kencang denhan kecepatan 38 X
2 knots atau 76 KM/jam, yang mengakibatkan sejumlah pohon tumbang dan sejumlah
atap rumah rusak.
ini menimbulkan cardibarfo
(comulolimbus) yang mengakibatkan hujan dan angin kencang denhan kecepatan 38 X
2 knots atau 76 KM/jam, yang mengakibatkan sejumlah pohon tumbang dan sejumlah
atap rumah rusak.
“Kondisi knots sebenarnya sudah
dari kemarin yang menyebabkan gelombang terjadi di laut Banda dan Arafura dan
keesokan harinya masih tetap berlangsung,” tegasnya. (**)
dari kemarin yang menyebabkan gelombang terjadi di laut Banda dan Arafura dan
keesokan harinya masih tetap berlangsung,” tegasnya. (**)