Politik dan Pemerintahan

Beri Bantuan di Sepa-Tamilouw, Gubernur Maluku Minta Hentikan Konflik

22
×

Beri Bantuan di Sepa-Tamilouw, Gubernur Maluku Minta Hentikan Konflik

Sebarkan artikel ini

AVvXsEg Ug QSQFLulaMYBcsMHhDrt1oX5ATrSm830muLAfXdpDWnE6oa4orzGQIhCRmMQoPOH3nRCCq39eDPjWHsN4TPtP8Wb8lnx7tb UPXDWZS4dNrkhclsywW
Foto bersama seusai penyerahan bantuan

Ambon,
Dharapos.com
– Gubernur Maluku Murad Ismail, Selasa (18/1/2021), menyerahkan
bantuan sembako dan tali kasih kepada masyarakat Negeri Sepa dan Tamilouw,
Kecamatan Amahai, Kabupaten Maluku Tengah.

Pemberian
sembako dan tali kasih ini berlangsung di masing-masing negeri, pasca konflik
yang terjadi beberapa waktu lalu.

Di Negeri
Sepa, Gubernur memberikan bantuan beras sebanyak 5 ton, yang diterima Raja
Asgar Amahoru secara simbolis.

Tak hanya
sembako, mantan Dankor Brimib Polri ini juga menyerahkan bantuan Rp150 juta
bagi 15 warga korban penebangan tanaman (600 pohon) yang diterima Kepala Dusun
Rohua.

Di Negeri
Tamilouw, Gubernur juga memberikan bantuan beras sebanyak 5 ton. Beras ini
diterima Penjabat Negeri, Rajak Pawae secara simbolis.

Gubernur juga
menyerahkan bantuan berupa santunan Rp10 juta bagi 1 warga meninggal dunia yang
diterima istri almarhum serta santunan Rp1,5 juta/orang untuk warga luka-luka
sebanyak 29 orang.

Gubernur
dalam arahannya mengatakan, agama, suku, ras dan adat istiadat merupakan
kekayaan yang tak ternilai. Hal ini merupakan modal utama pembangunan.

Agama jelas dia,
menganjurkan perdamaian, suku menampakan kesetiakawanan, ras menggambarkan
kebersamaan dan adat istiadat mewujudkan tata susila kehidupan.

Karena itu,
harap Gubernur, perlu menempatkan agama, suku, ras dan adat istiadat dalam
bingkai kebhinekaan.

“Saya
cuma mau mengingatkan, berhentilah bermusuhan, berkelahi dengan sesama dan
sebagainya. Dan bagi umat Islam, kebetulan kurang dari 70 hari lagi, kita
memasuki bulan Ramadhan,” pintanya.

Gubernur pun
menyampaikan beberapa pesan penting saat berada di Kedua negeri.

Ia
menghimbau agar, konflik sosial yang sering terjadi antar kampung/desa dalam
wilayah Provinsi Maluku, lebih disebabkan oleh emosi sesaat tanpa perhitungan.

“Kondisi
ini merupakan potensi negatif yang harus dihilangkan, karena berdampak pada
kesengsaraan yang akan dialami masyarakat. Dan di sisi lain, tidak ada konflik
yang bisa memberikan kebahagiaan,” kata gubernur mengingatkan.

Masalah ego
tidak ada artinya.

“Jadi,
saya minta sama bapak raja (Penjabat Negeri Tamilouw dan Raja Sepa) harus
mengajak masyarakatnya jauh dari konsumsi minuman keras.  Saya ingatkan, karena sayang kepada
kalian,” ujar Gubernur.

Ia juga meminta
pemuka agama, tetua adat, saniri negeri, tokoh agama, tokoh masyarakt, tokoh
pemuda dan perempuan di kedua negeri untuk mewaspadai informasi bohong (Hoax).

“Sudahi
perselisihan. Kedepankan asas persaudaraan, menahan diri, menyerahkan kendali
keamanan kepada pihak berwajib untuk berkontribusi positif membantu aparat
keamanan,” imbau Gubernur.

Dikatakan,
saat konflik yang terjadi di Negeri Sepa dan Tamilouw beberapa waktu lalu),
dirinya sedang bertugas di jakarta.

“Saat
itu, Istri saya WA ke saya terkait kejadian ini. Saya sampaikan setiba di
Ambon, kita bawa bantuan kesana., karena ada yang luka, ada yang korban,
sehingga kita  berikan kebahagiaan,
sedikit tali kasih,” ujarnya.

Pada
kesempatan itu, Gubernur pun menyampaikan ungkapan terima kasih kepada
Forkompinda Kabupaten Maluku Tengah beserta seluruh lapisan masyarakat atas
kerjasama dalam penanganan konflik sosial.

“Saya
minta, mudah-mudahan kali yang pertama dan terakhir, saya datang di negeri ini
(Kedua negeri), kejadian tidak penting ini tidak terulang lagi. Kalau masih ada
konflik, mungkin saya tidak akan pernah datang kesini lagi. Kalau hal-hal
begitu terjadi, yang rugi siapa? Kita juga yang rugi. Tidak ada untungnya.
Kalau kalian pengen saya dan istri sayang sama kalian dan sebaliknya, tolong
hiduplah dengan rukun agar kondisi dan situasi Maluku selalu aman dan
damai,” pintanya lagi.

Sementara
itu salah satu warga Negeri Sepa, Hasan (30) yang ditemui menyambut baik
kehadiran Gubernur ke negeri mereka.

Baginya,
kunjungan orang nomor satu di Maluku ini, selain bisa melihat secara dekat
kondisi warga sekaligus bersilaturahmi dengan masyarakat setempat.

Ia pun
berharap, kunjungan Gubernur menjadi pintu rekonsiliasi internal bagi kedua
negeri.

“Tentunya
tujuan bapak Gubernur di sini untuk memperbaharui hubungan pada perdamaian yang
harmonis dan baik. Mengingat, kondisi masyarakat Maluku yang majemuk berpotensi
menimbulkan konflik. Namun, dengan adanya Pela Gandong, rukun kompak dan
persaudaraan antar umat beragama, berikhtiar dan bekerja keras untuk memajukan
negeri maka kerukunan bisa dibentuk,” harap Hasan.

Turut
mendampingi, isteri Gubernur  Widya
Pratiwi Murad Ismail, Plh. Sekda Maluku Sadli Ie dan sejumlah pimpinan OPD
Lingkup Pemerintah Provinsi Maluku. 

Dari kedua
Negeri dihadiri Raja Negeri Sepa, Asgar Amahoru dan jajaran, Penjabat Negeri
Tamilouw, Rajak Pawae beserta jajarannya.

(dp-19)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *