Langgur, Dharapos.com – Bupati Maluku
Tenggara M. Thaher Hanubun meresmikan Masjid Al-Manafi Dian Pulau, Kamis
(28/9/2023).
Satu-satunya masjid terapung di Malra
yang berdiri megah dan gagah tentu menjadi suatu kebanggaan tersendiri bagi
umat Islam di wilayah itu.
Bupati dalam sambutannya,
mengatakan masjid dalam Islam mempunyai peran sebagai pusat peradaban dan
kegiatan selain tempat ibadah.
Ia kemudian menyebutkan, beberapa
masjid di Mara sudah diresmikan dalam bulan September ini.
Daintaranya, masjid Al-Idrus ohoi
Ohoiwait, Al-Amin Mataholat, Al-Umrowi Elat, terakhir Masjid Al-Kaff Wain Lama,
dan terkini masjid terapung Al-Manafi Dian Pulau.
“Semoga kerja keras dan
pengorbanan panitia dan masyarakat baik moril mapun materil, segala lelah,
tenaga dan juga keringat yang bercucuran demi mambangun masjid ini menjadi amal
sholeh yang mengantarkan kita mendapat istananya di surgaNya nanti,” harap Bupati
seraya menyampaikan pesan bahwa barangsiapa yang membangun masjid, maka Allah
akan bangunkan baginya semisalnya di surga.
Bupati mengungkapkan, masjid
Al-Manafi telah berubah total, menjadi indah dan semakin kelihatan tertata
rapi.
“Awalnya masjid ini akan dibangun
di darat namun saya menyarankan agar dibangun di laut, dan Alhamdulillah
sekarang telah berdiri terapung indah layaknya taman surga,” ungkapnya.
Bupati juga menyampaikan
apresiasi yang tinggi karena dalam proses pembangunan ini tidak hanya
memaksimalkan fungsi masjid sebagai tempat ibadah, tetapi juga memperhatikan
aspek arsitektur, aspek seni, aspek estetika.
Dan yang tidak kalah penting,
tetap mempertahankan pada kaidah-kaidah budaya bangunan masjid.
“Masjid ini menjadi destinasi
wisata religi favorit baru. Kenyamanan dan kemegahan arsitektur tentu membuat
kita makin khusyuk dalam beribadah dan betah berlama-lama menghabiskan waktu di
dalam masjid,” tandasnya.
Dijelaskan Bupati, sejak zaman
Nabi Muhammad SAW, masjid mempunyai beragam fungsi. Ada fungsi edukasi, wisata,
dan sosial di sana. Misalnya, masjid yang dilengkapi dengan taman-taman yang
indah dan museum.
Taman mengundang orang untuk
berkumpul. Mereka bercengkrama, menimba ilmu, dan menghabiskan waktu di sekitar
masjid.
“Masjid kini adalah juga pusat
dakwah yang modern. Merujuk pada fungsi masjid dalam sejarah, Nabi Muhammad SAW
melakukan ibadah dan pendidikan agama, konsultasi dan komunikasi masalah
ekonomi dan kewirausahaan di masjid,” tandasnya.
Di sisi lain, masjid jadi wadah
penguatan moderasi beragama. Moderasi beragama penting di tengah kemajemukan
yang dipunyai Malra.
“Pesan saya, janganlah kita
melupakan tugas utama umat Muslim, yakni memakmurkan masjid. Sungguh akan
datang pada umatku suatu masa di mana mereka saling bermegah-megahan dengan
membangun masjid tapi yang memakmurkannya hanya sedikit,” imbuhnya.
Bupati berharap, semangat
membangun masjid Al-Manafi ini harus juga diikuti dengan semangat
memakmurkannya.
Masjid Al-Manafi harus menjadi
contoh bagi masjid-masjid lain di dalam mengembangkan syiar Islam yang
menyejukkan, yang membangun toleransi, dan membangun perdamaian serta
persatuan.
“Saya titip pesan kepada bapak
Imam masjid dan juga badan pengurus/Takmir masjid, agar menjaga masjid
Al-Manafi ini dengan baik sehingga tetap indah, tetap bersih, dan menjadi
tempat yang nyaman bagi umat muslim untuk melakukan berbagai aktivitas
keagamaan lainnya, dan yang tidak kalah pentingnya mengembangkan program dan
kegiatan yang kreatif, sehingga masjid Al-Manafi semakin ramai, semakin makmur,
dan didatangi umat yang sebanyak-banyaknya,” pungkasnya.
(dp-red)