PAPUA

Gagalnya Persipura Vs Pahang FA, Tanggung Jawab Menpora, BOPI & Imigrasi

12
×

Gagalnya Persipura Vs Pahang FA, Tanggung Jawab Menpora, BOPI & Imigrasi

Sebarkan artikel ini
persipura3
DR. Benhur Tomi Mano, MM

Jayapura, Dharapos.com
Batalnya laga Persipura versus Pahang FA dalam babak 16 besar liga AFC adalah sepenuhnya menjadi tanggung jawab Menteri Pemuda dan Olahraga, BOPI serta Imigrasi.

“Kuncinyan Menpora harus mencabut surat pembekuan terhadap PSSI, dan apabila pembekuan dicabut baru Persipura akan mengikuti kompetisi lagi,” tegas Ketua umum Persipura DR. Benhur Tomi Mano, MM kepada wartawan di Grand Abe Hotel Jayapura, Jumat (5/5).

Menurutnya, permasalahan terjadi akibat ketidakbecusan Menpora, BOPI dan Imigrasi. Dalam hal
ini,  Persipura tidak punya masalah apa-apa sehingga ketiganya harus bertanggungjawab penuh .

Terkait ancaman Menpora terhadap Persipura jika tidak ikut turnamen yang dikelola tim Transisi,
BTM sekali lagi menegaskan bahwa manajemen tim berjuluk Mutiara Hitam ini tidak takut dan gentar sedikitpun dengan ancaman yang dinilai murahan.

“Yang manajemen Persipura minta, dia (Menpora-red) harus bertanggung jawab dan jangan menjadi pengecut dengan menakut-nakuti Persipura Jayapura,” kembali tegasnya.

Yang seharusnya dilakukan Menpora, BOPI dan Imigrasi adalah harus bertanggung jawab atas kelalaiannya karena sangat merugikan tim Persipura dan masyarakat Papua.

“Bukan tebar ancaman yang tidak berdasar,” kecamnya.

Persipura, cetus BTM, tidak akan main kemana-mana, namun kalau Pemerintah katakan perang maka pihaknya pun siap meladeninya.

“Sebagai warga negara Indonesia yang baik, Persipura sangat patuh kepada Federasi PSSI,” cetusnya.

Selaku Ketua Umum Persipura, Menpora, BOPI dan Imigrasi harus bertanggungjawab penuh atas pembekuan yang menimbulkan Persipura tidak main di AFC.

“Padahal Persib Bandung bisa main di hari Rabu sementara Persipura yang lebih awal main di hari Senin namun gagal,” ujarnya.

Persipura Tidak Pernah Bicara Merdeka, Media Jangan Putar Balik Fakta

Dikesempatan yang sama, BTM juga membantah pemberitaan media yang  menuding Persipura menyinggung soal merdeka.

“Persipura tidak bicara tentang politik, Persipura juga tidak bicara tentang merdeka. Manajemen tim tidak membawa Persipura untuk merdeka. Bahkan hal tersebut tidak pernah di perbincangkan dan tidak pernah ada di benak Persipura,” bantahnya.

BTM mengecam aksi pemutarbalikan fakta yang dilakukan pihak media cetak maupun media online.

“Saya bersama manajer dan pengurus lain tidak pernah membicarakan untuk membawa Persipura merdeka, itu hanya kerjaan media yang memutarbalikan fakta,” kecamnya kembali.

BTM menuding isu tersebut dilontarkan oleh mereka-mereka yang sakit hati terhadap manajemen sedangkan manajemen Persipura tidak pernah mengeluarkan kata-kata merdeka.

“Persipura berada di negara NKRI dan NKRI adalah harga mati,” tandasnya.

Persipura, lanjut BTM yang juga Walikota Jayapura, sangat menghormati Pemerintah dan begitupula sebaliknya Pemerintah juga harus menghormati hak-hak Persipura. Ditambah lagi, Persipura juga tidak pernah berbicara dengan tim lain.

“Bahkan dari LPI datang ke Ketua Umum Persipura sampai mencium kaki bahkan mau menyogok namun Persipura tetap berpedoman pada PSSI, karena Persipura menjadi tonggak dalam sejarah perjalanan PSSI,” bebernya.


(dp-25)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *