Politik dan Pemerintahan

Gubernur Maluku Harapkan Pukul Sapu Lidi Jadi Agenda Pariwisata Nasional

8
×

Gubernur Maluku Harapkan Pukul Sapu Lidi Jadi Agenda Pariwisata Nasional

Sebarkan artikel ini

Tradisi Pukul Sapu Lidi Mamala Morela


Ambon, Dharapos.com
– Negeri Morela dan Negeri Mamala,
Kecamatan Leihitu, Kabupaten Maluku Tengah menggelar Acara Adat Pukul Sapu Lidi,
Sabtu (29/4/2023).

Hal ini dilakukan dalam rangka perayaan tujuh Syawal 1444
Hijiriah

Sejumlah pejabat hadir diantaranya Sekretaris Daerah Maluku Ir.
Sadali IE, M.Si, IPU, Penjabat Bupati Maluku Tengah Dr. Muhamat Marasabessy dan
Istri, Forkopimda Provinsi Maluku dan Kabupaten Maluku Tengah, pimpinan OPD
Lingkup Provinsi Maluku, unsur TNI/Polri, Ketua TGPP Provinsi Maluku, pimpinan
Instansi Vertikal, BUMN/BUMD, Ketua Asosiasi PSSI Maluku, Tokoh Agama, Tokoh
Adat, Tokoh Masyarakat, beserta pihak berkepentingan lainnya.

Penjabat Bupati Malteng, dalam sambutannya mengapresiasi
langkah  Gubernur Maluku Murad Ismail
selaku Upu Latu dan istri Widya Pratiwi Murad yang merupakan Ina Latu Maluku,
karena selalu menunjukan komitmen dan kecintaan bagi masyarakat Maluku melalui
dukungan yang sangat luar biasa.

Khususnya dalam mendorong dan memfasilitasi berbagai
kegiatan ekonomi dan sosial budaya masyarakat Maluku sehingga mampu
mengharumkan nama provinsi ini di kancah nasional dan internasional termasuk
penyelenggaraan event-event pariwisata yang digelar secara rutin dan
berkelanjutan yang kemudian memberikan nilai tambah bagi kesejahteraan
masyarakat di wilayah itu.

“Tradisi adat ini merupakan simbol persatuan dan
kerjasama antar warga, serta merupakan bentuk penghormatan kepada leluhur yang
telah menjaga, melestarikan dan mewariskan tradisi pukul sapu lidi ini,” jelasnya.

Menutup sambutannya, Marasabessy menyampaikan kedepan acara
pesta adat pukul sapu lidi dapat didesain dalam konsep kolaborasi antara
Pemerintah Negeri Mamala dan Morela, Pemerintah Kabupaten Maluku Tengah,
Pemerintah Provinsi Maluku, Pemerintah Pusat, serta dukungan sektor swasta
lainnya.

Hal itu dimaksudkan agar tidak saja nilai-nilai luhur yang
ada sebagai representasi jiwa anak-anak negeri tersampaikan ke masyarakat
sebagai kontribusi kepada bangsa dan negara, tetapi lebih dari itu menghadirkan
pesta adat ini ke pentas budaya nasional bahkan regional dan global yang
memiliki nilai ekonomis untuk dikelola secara profesional.

Sementara itu Gubernur Maluku I Murad Ismail, dalam sambutan
tertulis yang dibacakan  Sekda
Maluku  mengucapkan terima kasih dan
memberikan penghargaan yang tinggi kepada semua 
pihak yang terlibat dalam menyukseskan kegiatan ini.

“Acara adat pukul sapu merupakan warisan budaya para
leluhur dengan nuansa keagamaan yang kental serta nilai historis dan penjelmaan
dari jiwa keberanian yang harus tertanam dalam karakter anak-anak Maluku,
khususnya generasi negeri Mamala dan Morela dalam menjaga dan melestarikan
pusaka adat ini turun temurun,” jelasnya.

Gubernur menambahkan, adat pukul sapu juga mengandung
pelajaran berharga tentang sikap bertanggung jawab, setiap kata dan tindakan
harus dapat dipertanggungjawabkan.

“Saya berharap kepada seluruh pemangku kepentingan
pariwisata di daerah ini, untuk bersinergi bersama-sama dan mempromosikan adat
dan budaya pukul sapu lagi menjadi agenda pariwisata nasional,” pintanya.

Gubernur juga menambahkan atraksi adat ini adalah aset
pariwisata unik dan istimewa, yang tidak ada di daerah lain.

“Aset ini perlu didesain sedemikian rupa, agar menjadi
lebih terkenal sehingga bisa dinikmati wisatawan nusantara maupun
mancanegara,” tutupnya.

Kegiatan kemudian dilanjutkan dengan atraksi pukul sapu
lidi, yang ditandai dengan pemukulan sapu lidi pembukaan kepada 10 orang
perwakilan.

Untuk diketahui pada kesempatan itu juga kegiatan disuguhkan
dengan Tari-Tarian adat dan nyanyian dari artis-artis lokal.

(dp-19)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *