Utama

INPEX Gelar Panen Perdana Rumput Laut dan Peresmian BUMDes Lermatang

17
×

INPEX Gelar Panen Perdana Rumput Laut dan Peresmian BUMDes Lermatang

Sebarkan artikel ini
INPEX Rumpt laut MTB3
Sekda MTB, Pieterson Rangkoratat (kempat dari kiri) mewakili Bupati saat menghadiri panen perdana rumput laut dan peresmian BUMDes Lermatang yang dilaksanakan INPEX – DWF Indonesia 

Saumlaki, Dharapos.com 
Salah satu program Corporate Social Responsibility (CSR) atau social investment INPEX adalah pengembangan budidaya rumput laut menginisiasi pembentukan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) khususnya di desa Lermatang, Kecamatan Tanimbar Selatan, Kabupaten Maluku Tenggara Barat (MTB).

INPEX yang menggandeng salah satu Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) ternama yakni Destructive Fishing Watch (DFW) Indonesia yang dikenal juga sebagai implementing partner program Kementrian Kelautan dan Perikanan tersebut telah melaksanakan dua kegiatan tersebut dan Sabtu siang (11/3) dilaksanakan panen perdana rumput laut dan peresmian BUMDes yang bertempat di lokasi kampung lama desa Lermatang.

Bupati dalam sambutan tertulisnya yang dibacakan Sekretaris Daerah MTB, Pieterson Rangkoratat mengatakan Kabupaten MTB merupakan daerah kepulauan dan terkonsentrasi pada gugus pulau Tanimbar.

Dengan luas wilayah perairan 42892.28 Km2 atau 80,94 % telah memberikan potensi sumber daya perikanan dan kelautan, khususnya komoditi rumput laut yang cukup berkembang.

Mencermati peluang tersebut, Pemkab MTB sejak tahun 2007 lalu telah mengimplementasikan program kelautan dan perikanan menjadi sentra produksi rumput laut, dan hasilnya di 2015 produksi basah rumput laut sebanyak 85.717,95 ton, sedangkan produksi kering sebanyak 10.714,75 ton.

Namun prestasi yang dicapai dalam pengembangan rumput laut tentunya belum memuaskan terutama karena terserang virus atau penyakit sehingga menurunkan mutu dan produksi rumput laut pada beberapa tahun terakhir ini.

Disamping itu, perlu pengembangan sumber daya manusia, baik pendamping teknis maupun petani rumput laut.

“Pemkab terus memberikan perhatian yang besar, hal ini diwujudkan dengan kolaborasi bersama INPEX melalui DFW-Indonesia dan Pemerintah desa Lermatang, mengembangkan budidaya rumput laut yang berbasis masyarakat,” urainya.

Oleh karena itu, Bupati berharap agar budidaya rumput laut tersebut harus dapat dikembangkan lagi, mengingat masih sangat besar lokasi yang belum terkelola sehingga membutuhkan perhatian khusus, agar potensi yang dimiliki menjadi aset yang begitu besar bagi peningkatan pendapatan daerah serta peningkatan kesejahteraan ekonomi masyarakat desa.

INPEX Rumpt laut MTB
Foto bersama

“Saya menyampaikan apresiasi kepada INPEX dan DFW-Indonesia serta Pemerintah desa Lermatang dalam upaya bersama meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa, melalui pendampingan budidaya rumput laut dan fasilitasi pembentukan Badan Usaha Milik Desa Lermatang. Upaya mensejahterakan masyarakat tentu tidak terlepas dari upaya untuk meningkatkan pendapatan masyarakat, membuka lapangan usaha bagi masyarakat, dan menggali serta memberdayakan potensi dan sumber daya local yang bernilai ekonomis,” tambahnya lagi.

Dikatakan juga bahwa pemda MTB telah memenuhi kewajiban untuk mengalokasikan dana transfer ke desa yang bersumber dari Dana Alokasi Umum (DAU) dan Dana Bagi Hasil sebanyak 10 persen atau sebanyak 58 Miliar rupiah.

Di tahun 2017 ini dana transfer ke desa yakni Alokasi Dana Desa (ADD) dan Dana Desa (DD) sebesar 124 Miliar rupiah. Dan setelah dibagi berdasarkan formula, setiap desa memperoleh anggaran sebesar 1,3-2 Miliart per desa.

Dalam pemanfaatan DD dan ADD, telah ditetapkan prioritas penggunaan dana yakni pemberdayaan masyarakat berbasis keluarga, penyediaan sarana pelayanan dasar pedesaan, pemeliharaan lingkungan hidup dan peningkatan kapasitas aparatur desa dan masyarakat  sesuai dengan keadaan atau tipologi desa.

Oleh karena itu, desa melakukan perencanaan pembangunan, pengganggaran hingga pelaksanaan yang tertib dan konsisten serta dibarengi oleh monitoring dan evaluasi.

Sejalan dengan peresmian BUMDes Ngurmase Lermatang, Bupati menilai bahwa kehadiran kelembagaan ekonomi lokal seperti BUMDes, membutuhkan modal sosial yang menjangkau jejaring social yang lebih inklusif dan lebih luas.

Sebagai bentuk usaha ekonomi desa yang bersifat kolektif, BUMDes memiliki unsur sosial dan bisnis ekonomi.

Untuk itu, BUMDes berupaya menampung seluruh kegiatan di bidang ekonomi dan pelayanan umum yang dikelola oleh desa.

“Dengan diresmikan BUMDes Lermatang ini, kiranya dapat memicu terbentuknya BUMDes yang lain. Saya berpesan agar BUMDes menjadi arena pembelajaran bagi warga desa dalam menempa kapasitas, manajerial, kewirausahaan,tata kelolah desa yang baik, kepemimpinan, kepercayaan dan aksi kolektif,” tutupnya.

Kegiatan tersebut dihadiri oleh Direktur Jenderal Pembangunan daerah tertentu, Kementrian desa, Pembangunan daerah tertinggal dan transmigrasi, Supra Yoga Hadi, Kepala Sub Dinas Program tanggung jawab social SKK Migas, dan Kepala Urusan Kehumasan SKK Migas wilayah Papua dan Maluku.

Turut hadir pula, para Pimpinan TNI dan Polri, pimpinan SKPD, para pimpinan BUMN dan BUMD, dan para kepala desa se Kecamatan Tanimbar Selatan.


(dp-18)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *