![]() |
INPEX saat menggelar acara sosialisi pemberian beasiswa kepada mahasiswa-mahasiswi berprestasi di Provinsi Maluku. |
Saumlaki, Dharapos.com
Sebagai wujud nyata dari kepedulian sosial guna memajukan pendidikan diwilayah kerjanya, perusahaan migas asal Jepang, INPEX kembali menggulirkan beasiswa kepada mahasiswa – mahasiswi berprestasi di Maluku.
Program beasiswa ini nantinya akan memberikan kesempatan kepada sejumlah mahasiswa-mahasiswi yang sedang menempuh pendidikan strata 1 (S1) di Universitas Pattimura, Kota Ambon dan SekolahTinggi yang terhimpun di dalam Yayasan Pendidikan Tinggi Rumpun Lelemuku Saumlaki (YPT-RLS) di Saumlaki, Maluku Tenggara Barat (MTB) selama satu tahun penuh (dua semester).
“Program Beasiswa INPEX merupakan bagian dari investasi sosial INPEX di Maluku dan menjadi salah satu wujud nyata kepedulian INPEX di bidang pemberdayaan masyarakat. Walaupun hingga saat ini kami belum menghasilkan keuntungan, sebagai perusahaan minyak dan gas yang memiliki wilayah kerja di Maluku, kami memiliki komitmen guna mendukung kemajuan daerah dimana kami beroperasi, khususnya di sektorpendidikan,” ujar Senior Manager Communication & Relations INPEX, Usman Slamet dalam rilisnya yang diterima Dhara Pos.
Sebelumnya, pada tanggal 18 dan 21 September lalu, telah dilakukan penadatanganan perjanjian kerjasama program beasiswa untuk tahun akademik 2015 – 2016 antara INPEX dengan UniversitasPattimura di Ambon dan Yayasan Rumpun Tinggi Saumlaki (YPT-RLS) yang menaungi 3 SekolahTinggi di Saumlaki, Maluku Tenggara Barat (MTB).
Ketiga sekolah tinggi tersebut yaitu Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Saumlaki (STIESA), SekolahTinggi Ilmu Administrasi Saumlaki (STIAS) dan Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan Saumlaki (STKIPS).
Penandatanganan perjanjian kerjasama ini dihadiri pejabat rektorat di kedua institusi pendidikan antara lain Wakil Rektor IV Unpatti, Bidang Kerjasama, Perencanaan dan Sistem Informasi, Prof. Ir. J.W Mosse dan Ketua Badan Pengurus YPT-RLS Saumlaki, MTB, Polikarpus Lalamufu bersama pimpinan dari ketiga sekolahtinggi.
Usman menjelaskan, program Beasiswa INPEX sendiri merupakan kelanjutan dari program yang sama tahun sebelumnya yang mencakup program ‘Beasiswa Biaya Pendidikan’ dan program ‘Beasiswa Bantuan Penyusunan Skripsi’.
Untuk tahun lalu, sebanyak 33 mahasiswa Unpatti dan 86 Mahasiswadari STIESA, STIAS dan STKIPS berhasil mendapatkan manfaat dari beasiswa INPEX.
Sementara untuk tahun ini, diharapkan sebanyak 170 Mahasiswa dari Universitas dan Sekolah Tinggi tersebut dapat memenuhi syarat guna lolos untuk mendapatkan beasiswa dari INPEX.
Usman mengatakan ada beberapa hal yang perlu digarisbawahi terkait proses beasiswa tersebut.
“Yang pertama, beasiswa ini sifatnya hanya untuk satu tahun akademik dan tidak mengikat. Artinya, tidak ada jaminan bagi yang sudah menerima di tahun sebelumnya, otomatis akan menerima beasiswa untuk tahun ini. Ini semua akan di seleksi ulang,” ujarnya.
Berikutnya yang tidak kalah penting adalah periode pencairan beasiswatersebut.
“Dana beasiswa akan dicairkan melalui rektorat ke rekening masing-masing penerima beasiswa setelah mahasiswa melakukan pembayaran SPP. Hal tersebut dikarenakan INPEX dan pihak kampus membutuhkan waktu untuk melakukan proses seleksi dan administrasi sebelum uang tersebut dapat dicairkan. Perlu dicatat bahwa ini merupakan beasiswa biaya pendidikan, bukan beasiswa uang perkuliahan. Jadi saya harap tidak ada lagi kesimpang siuraninformasi dan kekhawatiran yang berlebihan bila mana pihak perguruan tinggi meminta mahasiswa penerima beasiswa untuk membayar SPP,” ujar dia.
Usman menjelaskan lebih lanjut terkait tahapan proses dan aktifitas sebagai berikut Proses Pendaftaran, Minggu ke-4 September s/d Minggu ke-4Oktober 2015, Sosialisasi Program terhadap Mahasiswa di Bulan Oktober 2015 Proses Seleksi dan Pengumuman Akhir di Bulan November 2015.
Sementara itu, Ketua Badan Pengurus YPT-RLS Saumlaki, MTB, Polikarpus Lalamufu menyambut baik langkah nyata yang dilakukanoleh INPEX terkait progam beasiswa tersebut.
“Kami mengucapkan terima kasih kepada INPEX yang sudah memberikan kontribusi yang baik bagi mahasiswa/mahasiswi khususnya yang memiliki potensi namun memiliki keterbatasan ekonomi sehingga mereka bisa mendapatkan bantuan financial untuk melanjutkan impian mereka sebagai sarjana.
INPEX menurutnya hadir membawa pemikiran baru bahwa sebuah perusahaan yang baik tidak hanya mencari keuntungan semata-mata, namun juga perlu memiliki rasa tanggung jawab sosial di daerah tempat mereka beroperasi.
“INPEX dalam hal ini sudah melalukan hal tersebut bahkan jauh sebelum mereka mendapatkan keuntungan dari lapangan gas yang saat ini sedang dikembangkan,” ujarnya.
Adapun Prof. Mosse dalam kesempatan lain mengapresiasi langkah-langkah yang telah dilakukan INPEX di bidang pemberdayaan masyarakat. Dia bahkan menyebutkan bahwa untuk perusahaan swasta yang saat ini belum mendapatkan keuntungan, jumlah beasiwa yang INPEX alokasikan untuk mahasiswa Unpatti merupakan yang terbesardibandingkanperusahaan – perusahaan swasta lainnya yang ada di Ambon.
INPEX adalah Perusahaan Minyak dan Gas terbesar dari Jepang yang telah beroperasi di Indonesia sejak tahun 1966.
Selama hampir 50 tahun di Indonesia, INPEX telah melaksanakan 41 proyek minyak dan gas bumi dan saat ini berpartisipasi dalam 10 blok migas yang mencakup kegiatan eksplorasi, pengembangan dan produksi.
INPEX saat ini sedang mengembangkan Lapangan Gas Abadi di Blok Masela yang terletak di lepas pantai, yaitu di Laut Arafura sekitar 155 km arah Barat Daya Kota Saumlaki.
Sebagai perwujudan dari kepedulian dan tanggung jawab sosial, sepanjang tahun 2014 INPEX telah sukses melaksanakan beberapa kegiatan pemberdayaan masyarakat di Kabupaten MTB, antara lain: peningkatan kompetensi para guru Bahasa Inggris, pembentukan Saumlaki English Club dikalangan pelajar, pelatihan pengembangan ikat tenun Tanimbar dan pelatihan budi daya rumput laut dan pelatihan pertanian organik.
(dp-18)