![]() |
Wapres RI Yusuf Kalla saat menandatangani prasasti peresmian kampus Politeknik Perinkanan Negeri Tual |
Langgur, Dharapos.com
Pemerintah RI bersikap tegas dengan melakukan penertiban di laut adalah untuk kepentingan bangsa Indonesia.
Penegasan tersebut disampaikan Wakil Presiden RI Yusuf Kalla saat meresmikan Politeknik Perikanan Negeri Tual, bertempat di depan Gedung Poltek yang berlokasi di Jalan Sathean, Kecamatan Kei Kecil, Kabupaten Maluku Tenggara, Jumat (18/3).
“Kita semua tahu bahwa Maluku ini memiliki kekayaan alam berlimpah khususnya di sektor kelautan dan perikanan yaitu udang, teripang, rumput laut dan kekayaan lainnya sehingga kekayaan tersebut jika dikelola dengan sebaik mungkin, maka hasilnya akan sangat bermanfaat bagi kesejahteraan dan kemajuan daerah,” ungkap mengawali sambutannya pada acara peresmian kampus Politenik Perikanan Negeri Tual, Jumat (18/3).
Karena itu, pengelolaan ini harus dilakukan secara baik dengan memanfaatkan berbagai teknologi dan tentu juga harus didukung dengan sumber daya manusia yang memiliki kemampuan untuk bisa mengelola dengan baik.
“Kita semua tahu bahwa Pemerintah melakukan ini dengan sungguh-sungguh dengan mengerahkan segala daya upaya yang dijamin sesuai dengan lingkungan namun semua ini kembali kepada sumber daya manusia seperti yang tadi saya katakan,” lanjutnya.
Langkah penertiban di laut yang sedang dijalankan Pemerintah adalah bertujuan untuk kepentingan Indonesia, teristimewa bagi kepentingan masyarakat agar bisa mengelola kekayaan alam yang tidak akan
pernah habis dengan menerapkan ilmu yang di peroleh pada lembaga pendidikan.
“Kita harus mengapresiasi kampus Politeknik Perikanan Tual ini, karena kampus ini sudah sangat di kenal dari Sabang sampai Merauke dan potensi inilah harus dijadikan contoh buat yang lain. Dan terkait kualitas kampus ini bagus atau tidak bagus semuanya kembali ke kita masing-masing tapi Alhamdulillah, Politeknik Tual sangat di kagumi bukan saja di Maluku, tetapi di semua daerah di Indonesia,” cetus Wapres.
Orang nomor dua di Indonesia ini kembali mengingatkan potensi alam di Aru, Tual, Banda atau secara umum di Maluku pada umumnya harus dikelola secara maksimal.
Olehnya itu, Pemerintah bersikap tegas untuk kepentingan generasi-generasi muda yang ada di daerah ini, dan untuk seluruh bangsa ini.
“Apabila potensi ini tidak dikelola dengan baik maka justru akan merugikan kita sendiri, dan tidak ada artinya buat kita,” tegasnya.
Olehnya itu, Wapres berharap kepada generasi muda yang mendapat kesempatan untuk dididik di Poltek Perikanan Negeri Tual agar dapat memanfaatkan momen tersebut dengan yang sebaik-baiknya demi meraih masa depan yang lebih baik.
Pada kesempatan yang sama, Wapres juga menerima gelar kehormatan Adat Kei yang dikukuhkan dalam sebuah pesta adat Kei oleh 16 raja.
Kunjungan Wapres di Kota Tual dan kabupaten Malra adalah untuk melihat lebih dekat terkait infrastruktur maritim dan industri perikanan dan kelautan di Maluku yang dikenal selama ini sebagai salah satu lumbung besar penghasil ikan di Indonesia.
Turut mendampingi, Menteri Perindustrian dan Perdagangan RI Saleh Husin, Gubernur Maluku Ir Said Assagaf, Kapolda Maluku, Pangdam XVI Pattimura, Danlantamal IX Ambon, Kepala Kejaksaan Tinggi Maluku dan SKPD di lingkup Pemerintah Provinsi Maluku.
Dalam kunjungannya, Wapres melaksanakan sejumlah agenda seperti meninjau budi daya rumput laut di seputaran dusun Mangon Fidatan, meresmikan gedung fakultas Poltek Perikanan Negeri Tual, juga meninjau pabrik ikan PT. Maritim Tual Jaya yang berlokasi di Ngadi.
Awal kedatangan Wapres RI dan rombongan yang menggunakan KRI Suharso dengan nomor lambung 591 dan diiringi puluhan perahu nelayan bersandar di pelabuhan PPI Dumar Kota Tual.
Kedatangan Wapres dan rombongan disambut Muspida kota Tual dan Kabupaten Malra yang dimeriahkan oleh aksi tarian dari siswa-siswi SDN 2 Inpres Mangon. Para pelajar mulai dari tingkat SD, SLTP bahkan juga SLTA pun memenuhi sejumlah ruas jalan di kota Tual turut menyambut iring-iringan rombongan Wapres.
Pada kunjungan tersebut, Wapres juga menerima gelar kehormatan Adat Kei berbentuk gelang yang diserahkan oleh 16 raja adat setempat.
Usai peninjauan, Wapres dan rombongan kembali ke Pendopo Walikota dan sekaligus menunaikan ibadah sholat Jumat di Masjid Pemkot Tual.
Selanjutnya, Wapres beserta rombongan melanjutkan kunjungannya ke Kabupaten Malra.
Pengawalan ketat dilakukan pihak TNI – POLRI dan menempatkan sejumlah personel di sejumlah titik bersama aparat Satuan Polisi PP kota Tual dan Kabupaten Malra.
(dp-20)