![]() |
Beti A. Puy |
Jayapura, Dharapos.com
Dalam rangka memperingati Hari Ibu ke 86 pada 21 Desember mendatang, Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Pemerintah kota Jayapura menggelar kegiatan Sosialisasi Peningkatan Kualitas Hidup Perempuan, Senin (15/12).
Sosialiasi ini mengusung tema Prima (Perempuan Pribadi Mandiri) Menuju Kota Jayapura Yang Beriman, Bersatu, Mandiri, Sejahtera, Moderen berbasis kearifan lokal.
Narasumber yang dihadirkan yakni ketua DPRD Kota Jayapura, Dra.Lievelien Louisa Ansanay,M.Pd, ketua GOE kota jayapura dan Kepala Badan Pemberdayaan Perempuan dan KB.
Sementara peserta kegiatan tersebut berasal dari 25 kelurahan dan 14 kampung,
Kepala Badan Pemberdayaan Perempuan dan KB kota Jayapura, Beti A. Puy, kepada sejumlah wartawan di aula Sian Soor, kantor Walikota Jayapura usai kegiatan sosialisasi mengatakan kegiatan ini dimaksudkan untuk memberikan penguatan kepada perempuan-perempuan peserta sosialisasi agar dapat melihat dan mengerti potensi pribadinya maupun potensi pribadi keluar.
“Mengerti potensi pribadi keluar dalam pengertian berorganisasi atau mengekspresikan diri dalam bersosialisasi dengan orang lain dan tidak terpaku dengan kegiatan rutinitas di rumah saja,” kata dia.
Selain itu, dapat mempersiapkan diri untuk membina anak-anak agar apa yang di alami para ibu saat ini tidak boleh di ikuti oleh anak-anak ke depan.
“Bahkan, bila perlu mereka pun bisa melebihi ibu-ibu saat ini,” harap Beti.
Ditambahkannya, pendidikan politik juga diberikan kepada ibu-ibu untuk memacu mereka dan diberi peluang untuk ikut terlibat dalam pendidikan berpolitik.
“Politik itu bukan sesuatu yang negatif atau jelek seperti pandangan orang saat ini, sehingga perempuan juga dipersiapkan untuk ikut terlibat atau bisa mengambil bagian dalam dunia berpolitik,” tambah Beti.
Selain itu juga, diharapkan adanya peningkatan kualitas hidup perempuan di bidang pendidikan, kesehatan dan ekonomi.
Tiga hal ini, lanjut Beti, sangat penting bagi perempuan untuk dapat memotivasi diri melalui pendidikan formal maupun informal agar mereka terpacu ke depan dan tidak sibuk dengan kegiatan rutinitas di rumah saja.
“Dalam bidang ekonomi juga perempuan diberikan waktu, diberikan ruang agar dapat menciptakan pendapatan bukan untuk dirinya akan tetapi dapat menopang ekonomi keluarga,” lanjutnya.
Olehnya itu, usai mengikuti kegiatan sosialiasi ini maka diharapkan para kaum perempuan termotivasi sebagai pribadi sendiri setelah menerima materi penguatan sehingga dapat berbagi juga kepada kaum perempuan lain yang ada di sekelilingnya.
“Perempuan juga harus mau melibatkan diri dalam berbagai organisasi yang ada, baik di kampung di kelurahan dan itu adalah bagian dari pendidikan yang dapat di lakukan oleh perempuan,” pungkasnya.
(Harlet)