Daerah

Tim Pushidrosal Lakukan Kajian Munculnya Pulau Baru di Tanimbar

16
×

Tim Pushidrosal Lakukan Kajian Munculnya Pulau Baru di Tanimbar

Sebarkan artikel ini

Tim Pushidrosal
Tim USTS tiba di bandara Mathilda Batlayeri, Kamis (12/1/2023)


Saumlaki, Dharapos.com
– Tim dari Pusat Hidro – Oseanografi
TNI Angkatan Laut atau Pushidrosal akhirnya datang ke Kabupaten Kepulauan
Tanimbar untuk melakukan survei terhadap munculnya pulau baru di wilayah
perairan kecamatan Wuarlabobar akibat gempa magnitudo (M) 7,5 pada Selasa
(10/1/2023) pukul 02.47 WIT.

Sesuai tugasnya, Pushidrosal menyelenggarakan operasi survei
pemetaan Hidro-Oseanografi militer maupun nasional yang meliputi survei,
penelitian, pemetaan laut, publikasi, penerapan lingkungan laut, dan
keselamatan navigasi pelayaran serta menyiapkan data dan informasi.

Tim Unit Survei Tanggap Segera (USTS) dari Pushidrosal itu berkekuatan
10 personil dibawah komando Komandan Unit Survei Pushidrosal, Mayor Laut (P)
Taryono.

Tim USTS itu tiba di bandar udara Mathilda Batlayeri, Kamis
(12/1/2023) dengan menggunakan pesawat komersial Wings Air nomor penerbangan IW
1514, pada pukul 09:11 WIT dan dijemput Komandan Pangkalan TNI AL (Danlanal)
Saumlaki Letkol Laut (P) Andi Kristianto.

Berselang beberapa jam kemudian, Danlantamal IX Ambon
Brigjen TNI (Mar) Said Latuconsina pun tiba dan didampingi oleh Asintel
Danlantamal IX Ambon, Kolonel Marinir Indarto, Dansatrol Lantamal IX Ambon,
Letkol Laut (P) Eko Setiyono beserta Danlanal Saumlaki Letkol Laut (P) Andi
Kristianto.

“Hari ini tim dari Pushidrosal sudah tiba di Saumlaki
dan kemudian akan langsung menuju ke lokasi. Di sana, mereka akan membangun
posko dan akan mendatangkan alat-alatnya untuk segera melaksanakan survei
sehingga bisa mengetahui material daripada pulau yang muncul itu,” kata
Danlantamal IX Ambon Brigjen TNI (Mar) Said Latuconsina di Saumlaki, Kamis
(12/1/2023).

Dia katakan, sesuai tahapannya, tim USTS ini akan melakukan
survey awal dan dilanjutkan dengan penelitian, pemetaan laut, publikasi.

“Kemudian mereka akan menyimpulkan bahwa penyebabnya
apa” katanya.

Ditanya soal waktu kerja tim,  Danlantamal menyebutkan bahwa tim tersebut
akan bekerja secepat mungkin untuk kemudian 
dilaporkan ke pimpinan atas. Jika membutuhkan tambahan waktu maka itu
tentu akan dilanjutkan beberapa hari sesuai dengan petunjuk pimpinan TNI AL.

Tim Pushidrosal 3
Danlantamal IX Ambon Brigjen TNI (Mar) Said Latuconsina (kiri) didampingi Danlanal Saumlaki Letkol Laut (P) Andi Kristianto

Brigjen Said menyatakan, penyebab sementara munculnya pulau
tersebut akibat goncangan dan patahan serta muncul cairan-cairan yang membeku.

Dia pun berharap agar masyarakat tetap tenang dan waspada .

Untuk diketahui, sebuah pulau muncul di permukaan air di wilayah
perairan Desa Teinaman, Kecamatan Wuarlabobar, Kabupaten Kepulauan Tanimbar,
Maluku,  setelah gempa berkekuatan
magnitudo 7,5  mengguncang daerah itu
pada Selasa (10/1/2023) dini hari.

Kepala Desa Teinaman, Bony Kelmaskossu menyatakan gempa
tersebut mengakibatkan munculnya tumpukan material sehingga membentuk pulau.

Fenomena tersebut mengakibatkan seluruh masyarakat desa
Teinaman panik dan takut sehingga untuk sementara waktu mengungsi.

Gempa bumi tektonik bermagnitudo lebih dari 7 terjadi  pada Selasa dini hari.  Episenter gempa bumi terletak pada koordinat
7,37° LS ; 130,23° BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 136 Km arah
Barat Laut Maluku Tenggara Barat, Maluku pada kedalaman 130 km.

Peneliti dari Pusat Riset Geoteknologi Badan Riset dan
Inovasi Nasional (BRIN) Eko Yulianto menyatakan, fenomena pulau baru di Desa
Teinaman diakibatkan patahan gempa bumi, dimana proses pengangkatan penurunan
daratan terjadi akibat mekanisme siklus gempa.

Ia mengatakan pengangkatan dan penurunan daratan oleh
mekanisme siklus gempa, disebabkan dua fase utama yakni inter seismic merupakan
fase awal gempa bumi dan fase coseismic adalah fase ketika gempa tektonik
terjadi.

 

Pewarta : Novie Kotngoran

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *