Daerah

7 Warga Wowonda Hilang Kontak Sehabis Piknik ke Pantai Tumbur, Begini Kondisi Terakhir

5
×

7 Warga Wowonda Hilang Kontak Sehabis Piknik ke Pantai Tumbur, Begini Kondisi Terakhir

Sebarkan artikel ini

Peta Maluku2


Dobo, Dharapos.com
– Tujuh warga Desa Wowonda, Kecamatan
Tanimbar Selatan dilaporkan hilang kontak di perairan Pulau Dua, Kecamatan
Wertamrian, Kabupaten Kepulauan Tanimbar pada 14 Maret 2024 lalu.

Ke tujuh penumpang yang terdiri dari 3 orang dewasa dan 4 anak-anak
hilang kontak saat menaiki perahu ketinting.

Satu warga dikabarkan meninggal dunia namun masih berada di atas
ketinting, sementara tiga warga lainnya yang juga meninggal dunia, jasadnya telah dibuang
ke laut. 

Perahu ketinting yang dilaporkan hilang kontak tersebut akhirnya diselamatkan oleh sebuah kapal penangkap ikan asal Probolinggo, Jawa Timur yang sementara melintas di kawasan Tanjung Lelar, Kabupaten Kepulauan Aru.  

Ke tujuh warga Desa Wowonda ini kabarnya hendak berpiknik ke
pantai Tumbur, Kecamatan Wertamrian, Kabupaten Kepulauan Tanimbar. 

Adapun daftar penumpang yang dilaporkan hilang tersebut yaitu,
Yohanes Salwey (26), Yufita Takndare (22), Alowisya Matruty (14), Norberta
Sakliresi (14), Defota Salken (14), Kristina Sakliresi (14) serta Jeremias
Takndare (40) yang dikabarkan telah meninggal dunia.

Kronologis kejadiannya bermula, pada 13 Maret 2024 sekira
pukul 15.00 WIT, Jeremias Takndare bersama 5 orang lainnya pergi piknik ke
Pantai Tumbur, Kecamatan Wertamrian dengan menggunakan perahu ketinting.

Sesampainya di Desa Tumbur, para korban mengajak beberapa
warga Tumbur untuk bersama-sama ikut ke lokasi Pantai Cinta Kasih di desa yang
sama dalam rangka merayakan hari ulang tahun Yohanes Salwey.

Sekitar pukul 21.30 WIT selanjutnya para korban pamit kepada
warga Tumbur untuk kembali ke Desa Wowonda dengan menggunakan perahu ketinting.

Namun saat itu seorang saksi Modestus Takndare (ayah dari
salah satu korban) sempat meminta melalui handphone agar para korban jangan
dulu kembali ke Desa Wowongda, karena sudah malam hari dan cuaca laut tidak
bersahabat.

Mengetahui hal tersebut Jermias Takndare mengatakan harus
tetap pulang karena ada beberapa anak yang harus mengikuti ujian besok.

Setelah itu, ke tujuh penumpang tersebut langsung berangkat
meninggalkan Pantai Desa Tumbur dan menuju ke Desa Wowonda dengan menggunakan
perahu ketinting.

Tanggal 14 Maret 2024, sekitar pukul 09.59 WIT, Jeremias
Takndare mengirim pesan suara melalui WA ke salah satu warga Desa Wowonda
meminta tolong orang tuanya agar datang menjemput karena perahu mereka sudah
hanyut hingga di depan Pulau Dua antara Desa Lorulun dan Desa Atubul, Kecamatan
Wertamrian.

Pukul 14.00 WIT, Pemerintah Desa Wowonda bersama masyarakat
langsung melakukan pencarian dengan menggunakan 4 longboat dan melibatkan warga
Desa Tumbur menggunakan 2 ketinting dengan tujuan sekitar perairan Pulau Dua,
Desa Lorulun.

Namun saat dilakukan pencarian, cuaca dalam kondisi ekstrim
dikarenakan angin kencang dan gelombang yang mengakibatkan pencarian yang
dilakukan hingga pukul 18.30 WIT tidak membuahkan hasil.

Setelah itu, berdasarkan hasil konfirmasi dengan korban
Yohanis Salwey diketahui posisi ketinting mereka berada di perairan di depan
Pulau Dua Desa Lorulun, Kecamatan Wertamrian dan ketinting tersebut mengalami
kerusakan pada as mesin yang patah, sehingga perahu ketinting terbawa arus dan
angin dari pantai Tumbur hingga ke perairan Pulau Dua.

Tanggal 15 Maret 2024, pukul 03.00 WIT, tindakan pencarian
kembali dilakukan oleh warga namun perahu yang digunakan tidak dapat mencapai
lokasi dikarenakan cuaca buruk.

Pada saat itu, salah satu korban Yofita Takndare sempat
berkomunikasi melalui WhatsApp dengan keluarga dan menyampaikan salah seorang
korban atas nama Jeremias Takndare telah meninggal dunia di atas perahu.

Namun setelah itu, komunikasi dengan para korban diatas
perahu pun hilang sekaligus, tidak ada lagi komunikasi lebih lanjut.

Informasi selanjutnya, ketinting tersebut kemudian ditemukan oleh
kapal ikan dengan nama lambung KM. Lautan Berlian 3 yang berhasil menyelamatkan
para korban dan sementara menunggu proses evakuasi dari Basarnas Dobo pada
titik koordinat 07.55.3 00..133 .35.400.

Hal itu diketahui berdasarkan bukti rekaman suara komunikasi
salah satu penumpang ketinting  dengan petugas
Basarnas Dobo yang diterima Dharapos.com, Jumat (29/3/2024) malam.

Penumpang yang berhasil diselamatkan berjumlah 4 orang dalam
kondisi 3 orang masih hidup. Sedangkan satu lainnya dilaporkan dalam kondisi
meninggal dunia.

Sementara 3 orang penumpang lainnya yang juga dalam kondsi meninggal
dunia menurut informasi jenazahnya sudah di buang ke laut.

Sementara itu, hingga berita ini dipublish diperoleh informasi
jika Kapal Basarnas sementara melaksanakan proses evakuasi korban di Tanjung Lelar dan
direncanakan Sabtu (30/3/2024) sore tiba di Dobo, Kabupaten Kepulauan Aru.

Ini data korban selamat yang sementara yang berada di KM. Lautan
Berlian 3 yaitu Yohanis Matruti (27), Tini Sakliresi (16), dan Fony Matruti (13).

Sedang korban meninggal dunia dan sementara di Kapal atas
nama Novi Matruti (13)

(dp-31)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *