![]() |
Brigjen. Murad Ismail |
Ambon,
Kapolda Maluku, Murad Ismail mengungkapkan situasi terkini di kedua desa yang bertikai yaitu desa Luhu dan Iha berangsur-angsur kondusif.
“Situasi di kedua negeri yang bertikai hingga saat ini telah kondusif,” jelas Ismail kepada media ini, Selasa (5/8)
Dikatakan, pihaknya telah menerjunkan aparat kepolisian sebanyak 3 SST Brimob dan Samapta guna mengantisipasi bentrok susulan.
Selain itu, Ditreskrim Polda Maluku turut diterjunkan guna melakukan penyelidikan penyebab terjadinya konflik dan untuk mencari akar permasalahan yang diduga menjadi pemicu bentrokan tersebut.
Perlu diketahui, pasca redanya bentrokan Negeri Lima – Seith beberapa hari lalu, bentrokan antara dua negeri kembali terjadi di Maluku. Kali ini melibatkan negeri Iha – Luhu, kecamatan Huamual, kabupaten Seram Bagian Barat, Senin (4/8) sekitar pukul 06.00 WIT.
Warga kedua negeri tersebut berhadapan di perbatasan dan saling serang dengan menggunakan senjata tajam, panah maupun bom.
Bentrokan tersebut di picu terbunuhnya Cang Walelu, warga Luhu di negeri Iha sehingga membuat masyarakat Luhu marah yang kemudian melakukan penyerangan balasan ke negeri Iha.
Aksi serang antara kedua negeri tak bisa terbendung, anggota Brimob Polres SBB yang sementara berjaga-jaga di perbatasan Iha –Luhu pun tak mampu menghalau masa yang kian terbakar emosi.
Ibu Raja Luhu, Hj. Tjie Anita Payapo, M. Kes ketika di konfirmasi Dharapos.com via telepon selulernya menjelaskan akibat bentrok tersebut, 20 orang mengalami luka ringan, 22 orang luka berat dan sementara menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Alfatah, Kota Ambon. Selain itu, ada 3 warga Luhu juga yang sementara melakukan operasi.
Korban jiwa akibat bentrok asal desa Luhu berjumlah 5 orang diantaranya MS (58 thn) luka anak panah yang tertancap pada dada kiri, MH (20) luka tembak pada dada kiri, JS (36) luka potong pada leher kanan dan perut, MP (23) luka tembak pada punggung kiri dan MS (40) thn luka tembak pada bagian kepala. (HRZ)