Pendidikan

Banyak Sekolah Di Kabupaten Buru Belum Terapkan K13

58
×

Banyak Sekolah Di Kabupaten Buru Belum Terapkan K13

Sebarkan artikel ini
Namlea, Dharapos.com
Demi kelancaran roda pendidikan di seluruh Indonesia, akhirnya lima Menteri telah mengeluarkan Surat Keputusan (SK) terkait dengan Uji Kompotensi Guru (UKG) Kurikulum tahun 2013 (K13).
Dan, salah satu wilayah yang dmaksud adalah Provinsi Maluku yang membawahi 11 kabupaten/kota.

Logo Kurikulum 2013.svgSementara di tahun yang sama, hasil evaluasi jenjang pendidikan dan tes UKG berskala nasional, Provinsi Maluku menduduki urutan ke 34, sedangkan area Maluku sendiri dari 11 Kabupaten/Kota, kabupaten Buru menempati urutan ke tiga.

Terkait fakta ini, Kepala Dinas Pendidikan, Drs A. Mukadar dan Kepala Bidang (Kabid) Pengajaran, Ibrahim Sukunora dinilai gagal dalam menerapkan program K13. Bahkan, pelaksanaan program tersebut baru diberlakukan pada 2014 yang diperuntukkan bagi dewan guru baik itu tingkat SD, SMP, dan SMA atau yang sederajat di kabupaten Buru.

“Selain itu, terkait program K13 hingga kini sebagian sekolah belum juga menerapkannya sebagaimana SK lima Menteri. Hal tersebut ditemui di sejumlah sekolah baik di Dataran Waeapo, Pesisir dan Pegunungan maupun beberapa sekolah di dalam kota kabupaten pun yang belum juga dilakukan sosialisasi,” beber salah satu sumber yang enggan namanya dimuat, kepada Dhara Pos, pekan kemarin.

Atas kondisi ini, sumber mendesak Bupati Buru, Ramly Umasugi selaku pimpinan tertinggi di daerah ini untuk segera mengevaluasi kinerja Kadis Pendidikan dan Kabid Pengajaran Kabupaten Buru demi kemajuan pendidikan di daerah ini.

“Apabila hal ini didiamkan maka ditakutkan, kedepannya mutu pendidikan di negeri Rete Mena Bara Sehe ini akan mengalami kemerosotan bahkan tertinggal jauh dari daerah lainnya,” desak sumber.

Sementara itu, ditempat terpisah, Kadis Pendidikan kabupaten Buru, A. Mukadar mengungkapkan, terkait dengan K13 yaitu UKG, pihaknya sudah memberikan sosialisasi kepada semua sekolah di kabupaten ini.

Hanya saja, diakuinya, ada sedikit keterlambatan pelaksanaan kegiatan K13 di setiap sekolah.
Keterlambatan tersebut, terang Mukadar, adanya keterlambatan datangnya buku-buku yang di pesan dan didistribusi lewat percetakan di Jakarta untuk semua jenjang tingkat sekolah di Maluku.

“Berulang kali kami telah melakukan rapat berulang-ulang, kini tinggal menunggu saja kapan buku itu tiba,” ujarnya.

Walaupun demikian, lanjut dia, sembari menunggu kedatangan buku, sebagain besar sekolah sudah melaksanakan K13 lewat VCD yang kemudian digandakan dari masing masing sekolah. (rw)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *