Daerah

Masyarakat Ohoi Namar Laksanakan Ritual Adat Pasca Pertikaian

22
×

Masyarakat Ohoi Namar Laksanakan Ritual Adat Pasca Pertikaian

Sebarkan artikel ini
Ritual Adat Ohoi Namar
Ritual Adat Pembersihan Desa yang dilaksanakan oleh Kepala Ohoi beserta aparat dan masyarakat dilaksanakan di Woma Ohoi Namar, Senin (3/2/2020)

Langgur, Dharapos.com – Ritual Adat Pembersihan Desa yang dilaksanakan oleh Kepala Ohoi beserta aparat dan masyarakat dilaksanakan di Woma Ohoi Namar, Senin (3/2/2020).           

Pantauan media ini, ritual adat diawali dengan saling memaafkan antara sesama warga desa di dalam Balai Ohoi Namar.   

Setelah ritual pertama dilaksanakan selanjutnya seluruh masyarakat memberikan uang receh maupun uang kertas seadanya untuk dimasukan ke dalam wadah dari anyaman daun kelapa yang sudah di siapkan oleh Dewan Adat Ohoi tersebut.

Setelah itu masyarakat beriringan berjalan menuju pusat woma untuk upacara adat pembersihan kampung.

Kepala Ohoi Namar Antonius Sirwutubun saat dikonfirmasi seusai ritual menyampaikan bahwa upacara adat dilaksanakan pasca pertikaian  antara Ohoi Induk Namar dengan Dusun Selayar yang terjadi beberapa saat yang lalu dan sampai saat ini belum ada penyelesaian.         

Semua upaya telah dilakukan oleh pihak adat maupun Pemerintah Kabupaten Maluku Tenggara akan tetapi masyarakat Dusun Selayar menolak inisiatif untuk perdamaian tersebut.

“Maka itu, pada hari ini dengan inisiatif Kepala Ohoi dan staf maupun masyarakat maka dilaksanakan upacara adat ini,” terangnya.             

Dijelaskan Sirwutubun, upacara adat ini dilangsungkan bertujuan untuk membersihkan semua permasalahan baik itu secara pribadi maupun umum guna dibersihkan secara adat.

Pada sumpah adat, Dewan adat mengangkat semua sesaji persembahan adat dengan sumpah kepada siapa saja yang membawa kabar yang memecah bela persatuan antara kedua kampung yang bertikai maka akan mendapatkan hukum adat yang berlaku.

Tokoh adat Emi Tanlain/Ohoiwutun saat mengangkat sumpah adat menyampaikan bahwa upacara adat ini dilaksanakan agar membersihkan seluruh masyarakat Ohoi/Desa Namar dari segala permasalahan yang terjadi.

Dan matahari saat terbenam akan membawa semua beban, semua dosa dan salah terkhusus pada saat ini pasca kisruh yang terjadi.

“Apabila ada masyarakat yang masih kurang hati membawa berita yang akan memecah belah persatuan maka akan  mendapat ganjaran yang setimpal,” tegasnya.                       

Upacara adat berlangsung aman yang diikuti oleh seluruh masyarakat hampir kurang lebih 400 jiwa baik orang dewasa maupun anak-anak yang berdomisili di Desa Namar.       
             
Turut hadir dalam upacara adat pembersihan Desa/Ohoi pimpinan dan pegawai Kesbangpol Maluku Tenggara, aparat keamanan, dan tokoh masyarakat kampung Lairngangas serta sebagian masyarakat Ohoi Selayar yang sedang mengungsi di Desa Namar.


(dp-52)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *