![]() |
Kepala SD Kristen Saumlaki Yohanis P. de Lima saat memberikan sambutan pengumuman kelulusan |
Saumlaki, Dharapos.com – SD Kristen Saumlaki, Kabupaten Kepulauan Tanimbar untuk pertama kalinya menerapkan new normal life di lingkungan sekolah pada saat pengumuman hasil kelulusan yang dilakukan secara serentak di kota itu, Senin (15/6/2020).
Sementara di SD lain, pengumuman hasil kelulusan dibawa langsung oleh para guru ke rumah siswa karena alasan physical distancing.
“Kami langsung melakukan pertemuan dengan siswa kelas 6 bersama orang tua, pengurus Yayasan JB. Sitanala serta Komite Sekolah. Hari ini 64 siswa dengar hasil kelulusan dan ini kita lakukan dalam kondisi new normal. Kita bagi dalam 3 tahap yaitu tahap I pada pukul 09.00 Wit, tahap II pukul 10.00 dan tahap III, bersama siswa, orang tua, komite dan pengurus yayasan,” ungkap Kepala SD Kristen Saumlaki Yohanis P. de Lima saat memberikan sambutan pengumuman kelulusan.
Kepsek mengakui jika awalnya, hasil kelulusan hendak dibawa ke rumah-rumah siswa.
“Tetapi karena atas kesepakatan dewan guru dengan alasan siswa sudah lama tidak sekolah jadi hari ini kita kumpul sama-sama dengan mereka untuk dengar hasil,” akuinya.
Perlu diketahui, berdasarkan Keputusan Kepala SD Kristen Saumlaki Nomor 30/0.13/421: /SDK/2020 tentang Kelulusan Siswa SD Kristen Saumlaki tahun 2019/2020 menyatakan ke 64 siswa dinyatakan lulus 100 persen.
Lanjut Kepsek, selama masa pandemi, siswa-siswi tidak bersekolah dari Maret hingga Juni ini, sehingga penilaian akhir ditentukan dari semester 7 sampai 11. Artinya nilai diambil dari kelas 4, 5 dan 6 semester I, ditambah dengan sejumlah kegiatan try out selama sekolah dari rumah.
Peserta didik diminta untuk menaati protokol kesehatan yang berlaku di sekolah, rumah dan tempat-tempat umum.
Ia juga secara khusus berharap ke 64 siswa dapat melanjutkan sekolah hingga berhasil dan tak boleh gagal.
“Semua harus lanjut sekolah dan belajar sungguh-sungguh agar berhasil,” harap Kepsek.
Dijelaskan pula soal penerapan new normal di sekolah-sekolah pada tahun ajaran baru nanti tidak akan sama lagi dengan kehidupan sebelum Covid-19.
Sekolah-sekolah akan berlakukan 3 hari kegiatan belajar mengajar dalam seminggu dengan waktu belajar hanya 4 jam.
![]() |
Siswa SD Kristen Saumlaki saat akan mendengar pengumuman hasil kelulusan |
Begitu juga dengan penerimaan laporan pendidikan yang akan dilakukan melalui surat ke rumah-rumah, termasuk pendaftaran siswa baru di SD Kristen Saumlaki akan dilakukan juga dalam 3 tahapan.
Orang tua juga dapat mendaftarkan anak lewat whatsapp ke guru atau langsung ke sekolah dengan melampirkan Kartu, Akte kelahiran dan surat keterangan lulus dari TK.
Kepsek mengaku cukup sedih dalam melaksanakan UN kepada siswa di masa pandemi ini.
“Kami merasa sedih karena anak-anak belajar tidak normal ya. Tapi kegiatan belajar daring dapat membantu, dan pemerintah juga memberikan kesempatan untuk penilaian yang lain,” akuinya.
Kepsek juga mengaku menghadapi kesulitan dalam menerapkan sekolah dari rumah itu pada saat siswa tidak ada di rumah atau pulang kampung.
Guna mengatasi itu, dia berencana pada saat new normal dan di tahun ajaran baru ini akan dibentuk kelompok-kelompok belajar di tiap RT agar siswa bisa nyaman dan lebih mudah dijangkau.
Agnes Simatau, siswa yang mendapatkan 10 besar mengaku senang karena ditengah proses belajar yang tidak normal itu pun dirinya masih bisa mencapai prestasi itu.
“Saya merasa senang sekali karena masih dapat peringkat. Tapi ada sedih juga karena kebersamaan selama 6 tahun bersama teman-teman dan para guru. Kami harus berpisah disaat-saat sekolah tidak berjalan normal,” bebernya.
Agnes yang hendak melanjutkan studinya pada SMP Kristen Saumlaki itu berpesan kepada almamaternya.
“Pesan saya kepada almamaterku, mudah-mudahan sekolah semakin membaik saat kami sudah masuk di SMP dan adik-adik kami bisa memberikan prestasi yang baik bagi SD Kristen Saumlaki,” tandasnya
(dp-47)