Hujan deras yang terjadi beberapa waktu lalu di Tiakur, ibu kota Kabupaten Maluku Barat Daya (MBD) telah mengakibatkan hampir semua rumah barak yang selama ini menjadi tempat tinggal para pegawai negeri sipil (PNS) dan tenaga honorer dilingkupi pemerintahan kabupaten MBD tergenang banjir.
![]() |
Peta MBD |
Namun ironisnya, sampai saat ini belum ada tanda-tanda perhatian atau tanggapan dari Pemkab maupun DPRD setempat untuk mencari solusi terkait bagaimana cara mencegah dan mengatasi masalah tersebut.
Pantauan Dhara Pos di sejumlah tempat tinggal para PNS yang sempat tergenang banjir ternyata berada pada posisi rawan banjir.
Karena itu, bila pemerintah daerah tidak segera menyikapi masalah banjir di kota Tiakur, maka setiap terjadi hujan deras di wilayah ini dikuatirkan bahaya banjir akan terus mengancam kehidupan para PNS dan honorer dan secara tidak langsung akan berdampak pada aktifitas perkantoran maupun pelayanan publik.
Salah seorang PNS yang namanya enggan dikorbakan, yang rumahnya ikut tergenang banjir saat ditemui Dhara Pos, Sabtu (4/1) mengaku heran dengan apa yang baru saja dialaminya.
“Saya heran karena hujan deras yang berlangsung hanya beberapa jam itu bisa mengakibatkan terjadi banjir dan sempat masuk ke barak-barak tempat tinggal kami. Apalagi, kalau hujan deras selama satu minggu maka kami beserta rumah kami bisa hanyut dibawa banjir ke laut,” ungkapnya sambil tertawa.
Ketika disinggung mengenai kondisi barang-barang pasca banjir, dirinya mengakui ada beberapa barang yang mengalami kerusakan.
“Barang saya ada yang rusak akibat banjir seperti alat memasak dan beberapa barang lainnya. Saya juga belum mengecek teman-teman yang lain terkait dengan barang mereka apakah ada yang rusak akibat banjir tersebut,” ujarnya.
Dirinya juga menambahkan dengan kondisi musim hujan di MBD seperti sekarang ini, selaku seorang PNS, sangat mengharapkan perhatian dan tanggapan serius dari Pemda dan DPRD MBD.
“Kami minta Pemda maupun DPRD segera mencari solusi guna mengatasi bahaya terjadinya banjir yang terus menghantui kehidupan kami di kota tiakur yang setiap tahunnya turun hujan,” harapnya.(yan)