![]() |
Ilustrasi Antrian BBM Di SPBU |
Dobo,
Warga masyarakat di Dobo dan wilayah lainnya di Kabupaten Kepulauan Aru hingga saat ini merasa resah dengan pelayanan SPBU maupun pangkalan-pangkalan minyak tanah terkait kebutuhan BBM.
Dari tahun ke tahun, masyarakat selalu antri dan berebutan untuk membeli minyak tanah, bahkan ada yang pulang tanpa membawa hasil.
Demikian pula, pelayanan pada SPBU selalu saja terjadi antrian panjang baik pembelian dengan jirigen maupun kendaraan roda empat maupun roda dua. Bahkan dari laporan warga bahwa beberapa hari ini SPBU ditutup lebih awal yaitu jam 15.00 Wit dan jam 17.00 Wit sejak Minggu (6/10).
Salah satu guru, saat antri dengan kendaraan beroda dua, juga sangat menyesalkan kinerja SPBU dengan menutup pelayanan pengisian minyak lebih awal pada jam 15.00 maupun jam 17.00 Wit.
Hj Rasid sebagai pemilik SPBU, tidak berada ditempat ketika akan dikonfirmasi Dhara Pos terkait kondisi ini. Namun, salah satu Ship Pengawas SPBU, Irfan, yang diminta tanggapannya membenarkan bahwa pada hari Minggu (6/10) sekitar jam 15.00, SPBU ditutup.
Pasalnya, jatah yang diminta pihak SPBU tidak dilayani oleh Depot Pertamina. “Hari Minggu memang tutup jam 3 sore, karena hari Sabtu minimal depot harus menyuplai 3 ret. Tetapi, ternyata depot hanya menyuplai 2 ret sedangkan kita sudah setor untuk 3 ret. Makanya, untuk stok hari Minggu tidak mencukupi sehingga SPBU terpaksa tutup jam 3 sore,” jelasnya.
Namun, terkait alasan kenapa depot tidak menyuplai permintaan SPBU, Irfan menyarankan kru media ini untuk menanyakan langsung kepada pihak depot Pertamina.
“Nanti mereka akan jelaskan kenapa sampai depot tidak menjawab permintaan dari SPBU,” terangnya.
Terkait dengan persoalan BBM di Kepulauan Aru, Kapolres diminta lebih bijaksana dalam penanganannya sehingga polisi yang diharapkan sebagai pengayom, pelindung dan pelayan, benar-benar menyentuh kepada kepentingan rakyat.(ew)