Daerah

Wattimena Harap Seminar Al-Fatah Jadi Momentum Interaksi Antar Umat Beragama

9
×

Wattimena Harap Seminar Al-Fatah Jadi Momentum Interaksi Antar Umat Beragama

Sebarkan artikel ini

Pj Walkot Ambon Seminar Al Fatah

Ambon, Dharapos.comGuna mewujudkan moderasi beragama, Yayasan Al-Fatah Ambon menggelar
Seminar Nasional Festival Al-Fatah.

Berlangsung di Gedung Ashari, Ambon, Senin (26/2/2024),
kegiatan tersebut memyandang tema “Menata interelasi Agama dan Peradaban
di Bumi Raja-Raja”.

Penjabat Wali Kota Ambon, Bodewin Wattimena dalam
sambutannya menyatakan, Festival Al-fatah menjadi momentum untuk mendorongnya
yang mengacu pada hubungan, pertukaran dan interaksi antara berbagai agama
dalam konteks sosial, budaya maupun teologis.

Dikatakan, menata interelasi antara agama dan peradaban
merupakan proses penting dalam membangun masyarakat yang harmonis. Penting
untuk memahami bahwa agama dapat menjadi sumber inspirasi bagi nilai-nilai
moral dan etika dalam sebuah peradaban, namun juga harus diimbangi dengan
prinsip-prinsip keadilan, kesetaraan dan toleransi terhadap perbedaan agama dan
keyakinan. Dialog antaragama yang terbuka, juga dapat membantu memperkuat
interrelasi yang sehat antara agama dan peradaban.

“Negeri kita butuh pemahaman seperti itu (Edukasi dari
narasumber dalam seminar) untuk memperkuat masyarakat agar bisa hidup di tengah
berbagai perbedaan dan tantangan. Kalau semua itu bisa dipahami, saya yakin dan
percaya, kita akan terpanggil untuk membangun kota ini,” katanya.

Ia menjelaskan, seminar nasional ini sebagai platform bagi
pemikir, akademisi dan tokoh masyarakat, untuk saling berbagi pengalaman dan
pengetahuan. Ini juga menekankan pentingnya menghormati budaya sejarah dan
spiritualitas di Maluku melalui edukasi dan dialog, yang dapat membantu
memperkuat keberagaman dan kedamaian di wilayah tersebut.

“Bagi kami, seminar ini menjadi wadah penting bagi
seluruh stakeholder terkait, para pemikir, akademisi dan tokoh masyarakat untuk
berbagi pengalaman dan edukasi untuk menghormati budaya sejarah dan
spiritualitas di Maluku,” terang Wattimena.

Olehnya itu, lanjutnya, melalui seminar ini juga, pemerintah
dan masyarakat dapat memperoleh pemahaman tentang nilai-nilai budaya yang unik
dari Maluku termasuk pemahaman tentang sejarah, tradisi, kepercayaan dan
praktik spiritual yang khas bagi masyarakat setempat. Sebab, memahami nilai-nilai
budaya tidak hanya memperkaya pengetahuan tentang keberagaman manusia, tetapi
juga memperkuat penghormatan terhadap warisan budaya yang beragam di Indonesia.

“Dan kita dapat belajar tentang nilai-nilai budaya yang
unik dari daerah ini,” pungkasnya.

(dp-53)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *