Piru, Dharapos.com
Diduga, gara-gara dijanjikan proyek yang tak kunjung ditepati, Johanes (Anes) Puttileihalat adik kandung Plt Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB), Provinsi Maluku, Paulus Samuel (Remon) Puttileihalat nyaris diparangi sang adik karena merasa telah ditipu.
Demikian penuturan sumber yang merupakan salah satu orang dekat Remon Puttileihalat, yang enggan namanya dimuat kepada media ini, Kamis (30/10).
![]() |
Ilustrasi Pembacokan |
Menurutnya, kejadian tersebut berawal dari kekesalan Anes terhadap tingkah laku sang kakak yang seenaknya meminta uang kepadanya dengan tujuan memuluskan setiap seremonial dan hura-hura bersama rekan-rekannya yang tergabung dalam kelompok Remonity Lovers.
“Kelompok tersebut yang diduga setiap saat ke Ambon hanya untuk berfoya-foya dengan dalil atur proyek di hotel. Padahal hal tersebut hanya untuk menghamburkan uang saja,” beber sumber.
Kendati demikian, Anes tetap bersabar dan berharap agar sang kakak yang hingga saat ini memiliki kekuasaan di Dinas PU SBB tetap memberikan proyek baginya sesuai dengan apa yang dijanjikannya.
Namun, penantiannya selama ini ternyata sia-sia belaka, karena sang kakak juga harus mengamankan paket proyek bagi Uya dan Hendra Tio yang selama merupakan ATM berjalan Remon dan salah satu pesurunhya yang bernama Johanis Riri serta grupnya.
Akhirnya, kekesalan Anes terhadap sang kakak mencapai puncak pada Rabu (29/10) malam. Anes mendatangi rumah Remon, dan sempat terjadi adu mulut. Karena kesal dan emosi, tanpa berpikir panjang, Anes menghunus sebilah parang yang telah disiapkannya ke arah Remon.
“Untungnya, saat itu juga Remon sigap dan membela dirinya memakai kursi lipat yang saat itu berada di depannya sebagai perisai. Sehingga, tidak menimbulkan jatuhnya korban dalam insiden tersebut,” terang sumber.
Karena tidak berhasil melampiaskan emosinya, Anes yang masih di selimuti rasa kesal karena tidak berhasil memarangi Remon, langsung menuju ke areal parkir mobil Nissan Terano milik sang kakak dan langsung menghancurkan kacanya.
“Insiden tersebut sempat menjadi tontonan gratis para tetangga Remon yang nyaris di parangi adik kandungya sendiri,” tambah sumber sembari menilai hanya gara-gara proyek saja hubungan keluarga Puttileihalat terancam hancur.
Sementara itu, hingga berita ini dimuat terkait penanganan masalah tersebut, menurut sumber, Remon telah melaporkan kejadian yang dialaminya ke Polres SBB untuk diproses hukum.
Namun, pihak Polres SBB melalui Kasat Reskrim Polres SBB, AKP. Izack Risambessy yang dihubungi media ini melalui telepon selulernya mengaku tak tahu dengan kejadian tersebut sebagaimana pesan singkat yang disampaikan kepada salah satu staf redaksi, Sabtu siang (1/11).
“Buee, beta seng tahu dan tidak ada laporan resmi buee, mhn maaf jua,” demikian isi pesan singkat Risambessy. (HRZ)